"Allaahu akbar, Allaahu akbar, Allaahu akbar,
Laa illaa haillallah-huwaallaahuakbar
Allaahu akbar walillaahil hamd'."
Malam ini se antero jagat raya mengumandangkan gema takbir menandakan Hari Kemenangan telah tiba, mulai dari Langgar, Mushola, Masjid sampai dengan mengadakan kirab di jalur-jalur protocol. (24/6).
Ada yang menggunakan sepeda motor, becak, tossa sampai dengan truk, semua menggunakan pengeras suara ditambah dengan tabuhan-tabuhan, mulai alat yang tradisional seperti gallon bekas air mineral, botol-botol bahkan ada juga yang menggunakan alat-alat modern. Begitulah tradisi Umat Islam untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri 1438 H, saat Tim Liputan menantau di SLG Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri.
Simpang Lima Gumul merupakan Jantung Kota Kabupaten Kediri, bisa dibilang Paris Van Java Kabupaten Kediri tempat yang sangat trategis, dengan nuansa alam yang sangat indah mempesona, apa lagi bila melihat kemegahan SLG di malam hari, ribuan masyarakat baik dari Kabupaten Kediri sampai juga para pendatang dari luar Kabupaten Kediri tumplek blek memadati Area simpang Lima Gumul, sambal menggemakan Takbir.
Membaca takbir di Hari Raya Idul Fitri atau Idul Adha merupakan salah satu hal yang dianjurkan. Hal ini dilakukan salah satunya tak lain karena bersyukur, seperti malam ini pada saat malam Idul Fitri, khususnya umat Islam bersyukur bisa meraih kemenangan atau berada pada puncak kebahagian setelah lama tepatnya satu bulan penuh berusaha menahan nafsu (puasa Ramadhan).
Petugas keamanan dari Dinas Perhubungan Kabupaten Kediri di wakili Pak Joko dan salah satu anggota dari Polsek Ngasem Aiptu Arifin saat berjaga di Area Monumen SLG menyampaikan bahwa untuk Takbir keliling tidak di perkenankan memasuki area Monumen SLG, dan saat ini di Kawasan SLG ramai lancer.
Polres Kediri untuk mengamankan malam takbir di area SLG sudah menerjunkan sekitar 100 personil yang tersebar di 24 titik, terutama di persimpangan arah ke SLG untuk mengalihkan konvoi mobil sampai dengan truk menuju ke SLG, juga diberlakukan jam malam tepat pukul 23.00 WIB para penggunjung SLG yang masih bergerombol di minta untuk membubarkan diri.
Saat di lakukan patrol melihat anak-anak muda yang lagi asik bergerombol diberikan pencerahan oleh para bapak-bapak Polisi mereka diminta untuk menyebutkan Pancasila juga mangumandangkan Takbir. (Kominfo, yrpd, als, wk)