Sebuah terobosan baru telah dilakukan pemerintah yang melahirkan suatu sistem yang mendukung upaya pengembangan dan peningkatan kualitas komoditi berjangka. Sistem yang merupakan inovasi baru ini disebut System Resi Gudang (SRG).
SRG dilahirkan dengan misi utama untuk meningkatkan kualitas komoditi dan yang terpenting meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan petani. Selain itu sistem ini mendorong petani untuk lebih profesional sehingga dapat menghasilkan komoditi terbaik bahkan berkualitas ekspor.
Demikian diungkapkan Sekretaris Daerah Kabupaten Kediri, H. Supoyo, SH. MSi., dalam acara Launching Sistem Resi Gudang Hasil Pertanian dan Perkebunan Pemerintah Kabupaten Kediri di Gudang SRG di Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, Selasa (8/12). Acara ini dihadiri pula oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kediri, Ir. Widodo IS, MAB. Plt. Kepala BKP3, Ir. Junadi, MM. dan perwakilan Gapoktan di Kabupaten Kediri.
“Kita patut bersyukur karena Kabupaten Kediri telah memiliki gudang SRG di Pare. Harapannya dengan hadirnya gudang SRG ini akan memberikan kontribusi bagi perekonomian Kabupaten Kediri khususnya para petani. Juga mendorong petani untuk efisiensi biaya, memperbaiki harga jual dan kualitas komoditi dan posisi tawar petani.” Jelas Supoyo, SH. MSi.
Dijelaskan oleh Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kediri, Joko Suskiono,SH. MM., Sistem Resi Gudang adalah kegiatan yang berkaitan dengan penerbitan, pengalihan, penjaminan dan penyelesaian transaksi resi gudang. Sedangkan Resi Gudang adalah bukti dokumen kepemilikan atas barang yang disimpan di gudang yang diterbitkan pengelola gudang.
“Manfaat yang didapat dari SRG bagi petani adalah mendapatkan harga jual yang lebih baik, dengan menyimpan komoditi di gudang terlebih dahulu saat panen raya dimana harga umumnya rendah, kemudian menjualnya ketika harga tinggi.” terangnya.
“SRG juga menstandarkan kepastian mutu. Karena tes uji mutu dilakukan oleh lembaga terakreditasi. Selain itu sertifikat resi gudang bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan pinjaman dari bank untuk pembiayaan modal kerja pada musim tanam berikutnya tanpa agunan tambahan lainnya.” Tambah Joko.
Dilanjutkan oleh Joko, gudang komoditi di Kecamatan Pare berukuran 25 x 35 meter yang dapat menampung 2500 ton gabah. Gudang tersebut dilengkapi dengan mesin pengering padi otomatis (dryer) dengan kapasitas 10 ton.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kediri, Ir. Widodo IS, MAB., mengapresiasi hadirnya SRG ini terlebih sebentar lagi Kabupaten Kediri sudah masuk panen raya padi. Selain itu diharapkan ada sinergitas yang bagus antara Gapoktan, SRG dan Bulog agar optimal hasil yang didapat.
“Januari nanti sudah ada panen padi 6000 ton. Februari 1800 ton dan puncaknya Maret mencapai 90.000 ton. Dengan jumlah sebesar itu di musim hujan tentu para petani akan terkendala ketika pengeringan. Momen hadirnya gudang SRG ini tepat sekali, karena gudang ini dilengkapi mesin dryer sehingga jadi solusi bagi petani.” Kata Widodo.
“Selain itu yang paling penting menghindari jatuhnya harga karena sudah tersistem dengan profesional. Kedepan semoga ada kerjasama yang bagus antara gudang SRG, Bulog dan Gapoktan. Karena kondisi, permasalahan dan tujuan yang dihadapi adalah sama. Sehingga dengan maju bersama-sama tentunya akan member manfaat lebih besar dan baik.” Tambah Widodo. (Kominfo).