Sesuai dengan Instruksi Bupati Kediri tentang Peningkatan Anggaran Program Pencegahan dan Penanggulangan HIV dan AIDS, hari ini (Kamis, 27/7) SUAR Indonesia suatu Lembaga yang Mandiri untuk mewujudkan perempuan, anak dan masyarakat marginal yang berdaya, sehat dan bermartabat bersama dengan Pokja Kediri Raya didukung oleh Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kabupaten Kediri, menyelenggarakan Pertemuan atau sosialisasi Jaringan Pokja Kediri Raya Peduli AIDS ke – 37.
Acara bertempat di eks lokalisasi Bolodewo Dusun Bolorejo Desa Wonorejo Kecamatan Wates, dengan peserta sekitar 80 orang juga hadir undangan dari Dinas Instansi terkait, seperti Bakesbangpol, Dinas Kominfo, Satpol PP, Dinas Kesehatan, BNN, Muspika Kecamatan Wates dan Kepala Desa Wonorejo.
Kepala Desa Wonorejo Agus Setiyoko mengucapkan terima kasih dan merasa sangat senang karena baru sekali ini diundang, Desa Wonorejo memang desa yang unik di Kecamatan Wates karena apa “munine Kecamatan Wates, tapi letak Kantor Kecamatan ada di Desa Wonorejo”, stadion, pasar desa, RT. 40 juga ada di Desa Wonorejo, katanya.
Untuk yang hadir pada pertemuan ini saya harapkan bisa saling keterkaitan dengan HIV AIDS, yang mana dari Pokja harus ada sinergi antara masyarakat dengan Pemerintahan Desa. Karena tanpa adanya sinergi dari semua elemen yang hadir, tidak akan terlaksana program-program dengan baik dari kita semua yang adsa di sini.
Kamaren kami juga sudah mengadakan sosialisasi di sini, yaitu keterkaitan dengan Pokja kepengurusan dari RT.40 yang merupakan RT baru. Kami harapkan RT yang baru bisa saling koordinasi, karena program-program dari Kabupaten, apabila Desa dan juga Lembaga Pemerintah Desa tidak saling koordinasi maka program-program tersebut tidak akan terlaksana dan tercapai dengan baik. Kata Agus.
Lebih lanjut dikatakan misalnya ada sesuatu hal tolong atau minimal Desa dikasih tahu terlebih dahulu, karena daerah ini bukan lagi Ekslokalisasi tetapi sudah menjadi RT. 40, karena di RT 40, semuanya sudah menjadi Hak Milik, tugas kami di Desa memang sangat berat karena kita juga harus menangani sidak dari DPRD Komisi D Kabupaten Kediri terkait permintaan penutupan RT. 40.
Perlu kami jelaskan Lokalisasi ini sudah ditutup secara resmi oleh Bupati Kediri pada tahun 2008 bersama dengan Bapak Gubernur Jatim. Bagaimana kita mengatasi permasalahan yang ada di RT 40 ini dengan kesulitan-kesulitan yang terjadi, apabila semua tau persis keadaan di RT 40 ini, maka kita bisa rembukan dan sekali lagi ekslokalisasi memang sudah ditutup sekarang berganti nama menjadi RT 40. Tegas Agus.
Sambutan dari SuaR Indonesia Nuryatim Juni Ardiyansyah mengatakan dengan mengambil tema “Ayo Bangkit Dengan Strakegi Menguatkan Kekuatan dan memanaj kelemahan” dengan tujuan membangun kebersamaan berbasis mimpi dan harapan bersama yang melibatkan semua pihak, merumuskan kembali komitmen dan strategi dalam upaya menurunkan angka IMS dan HIV melalui perubahan prilaku.
Diharapkan terbangunnya perspektif kelompok kerja Pokja penanggulangan HIV untuk sebuah kemandirian dan berkelanjutan yang melibatkan pemangku kepentingan wilayah dan lokal. Adapun sasaran peserta Pokja Se Kediri Raya, SuaR Indonesia, warga peduli AIDS (WPA). Terang Nuryatim
Budiman Widyabarko sebagai Fasilitator menyampaikan persoalan penanganan HIV AIDS tidak selamanya terus bergantung kepada lembaga donor yang selama ini support Pemerintah dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) sebagai representasi masyarakat sipil. Keberkelanjutan program pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS menjadi sebuah keniscayaan.
Artinya menjadi kenyataan dengan mngusung konsep yang partisipatif. Dimana masyarakat sebagai subyek dalam upaya pencegahan perlu terus didorong dan ditingkatkan kapasitasnya . secara kongkrit dalam proses partisipasi Pokja tersebut untuk perencanaan dan penganggaran kegiatan terkait upaya pencegahan HIV AIDS di Tingkat Desa. Jelas Budiman. (Kominfo, Yrpd, Ans, Wk)