Sudah tahukah Anda dengan tempat wisata Kampung Lele? Beberapa bulan yang lalu destinasi wisata baru yang terletak di Desa Tales Kec. Ngadiluwih ini telah dibuka. Kolam renang dan pemancingan lele merupakan obyek yang ditawarkan kepada pengunjung. Taman terbuka dengan tempat duduk di bawah pohon rindang semakin melengkapi tempat ini. Namun yang menarik, tersedia beragam olahan lele yang bakal memanjakan lidah pengunjung, seperti bakso, tahu bakso, sate, nugget, sempol, sosis solo dan kripik. Semua berbahan dasar lele.
Meski terbilang baru, tempat ini selalu ramai didatangi pengunjung. Tiket masuk yang murah dan olahan lele yang enak dengan harga terjangkau menjadi alasan mereka berwisata ke tempat ini. Hal ini pula yang menjadi perhatian Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno. Jumat (18/8), beliau berkunjung untuk melihat langsung pengelolaan tempat ini dan menikmati aneka kuliner lele yang ditawarkan.
"Saya sudah mencicipi sate lele ini di Berta Kontes beberapa waktu yang lalu. Rasanya enak. Bakso lele pun enak dan empuk. Cucu saya pun suka," kata beliau.
Pemilik sekaligus pengelola Kampung Lele Mariyani menceritakan awal mula berdirinya tempat ini. Berangkat dari peternak lele, Mariyani mempunyai kolam lele dengan hasil yang melimpah. Namun ia sempat bingung karena lele berukuran besar tidak selalu laku di pasar. Apalagi sebagian ikan di tempatnya merupakan titipan peternak lain untuk dijual. Ayah tiga orang anak ini merasa bertanggung jawab dan memutar otak bagaimana agar lele-lele tersebut laku.
Muncullah ide untuk mengolah lele. Dibantu istrinya, awalnya ia membuat sate dan ditawarkan ke tetangga atau keluarga. Berlanjut ke sempol, bakso, nugget dan makanan lainnya. Ia juga meminta saran dan masukan agar olahan lelenya enak. Setelah menemukan komposisi yang pas sekaligus ingin memanfaatkan lahan yang ia miliki, dibukalah tempat wisata Kampung Lele.
Tempat ini dibuka untuk umum mulai pukul 07:00-17:00 WIB, tiap hari kecuali Jumat. Ada 12 orang karyawan yang membantu Mariyani, baik untuk merawat kolam renang, taman, atau pun yang memasak olahan lele. Dalam seminggu rata-rata setengah kwintal lele diolah untuk menjadi aneka ragam makanan, yang paling laris adalah sempol.
Mariani sangat senang dengan kunjungan Ibu Bupati. Baginya ini merupakan wujud perhatian dan memicu semangatnya untuk lebih mengembangkan Kampung Lele. "Ibu Bupati memberikan saran tentang pengelolaan tempat ini, juga terkait produk olahan lele seperti nugget, tahu bakso dan kripik. Kami sangat berterima kasih, semoga kedepan tempat ini makin banyak diketahui dan olahan lele kami diterima masyarakat luas," harapnya.
Camat Ngadiluwih Agus Cahyono mengatakan, kedepannya para pelaku UMKM ini akan diberikan pelatihan tentang pembuatan produk-produk olahan berbahan lele. Dalam pelatihan tersebut diajarkan bagaimana membuat produk berkualitas bagus yang nantinya mampu bersaing dipasaran. (Kominfo/tee,ans,fz)