Bagi orang jawa gamelan jelas bukan musik yang asing, bahkan saat ini popularitasnya telah merambah berbagai benua dan telah memunculkan paduan musik baru jazz-gamelan, melahirkan institusi sebagai ruang belajar dan ekspresi musik gamelan. Bahkan saat ini pagelaran musik gamelan kini bisa dinikmati di berbagai belahan dunia.
Gamelan Jawa, sebuah bentuk gamelan yang berbeda dengan Gamelan Bali ataupun Gamelan Sunda. Gamelan Jawa memiliki nada yang lebih lembut dan slow, berbeda dengan Gamelan Bali yang rancak dan Gamelan Sunda yang sangat mendayu-dayu dan didominasi suara seruling. Perbedaan itu wajar, karena Jawa memiliki pandangan hidup tersendiri yang diungkapkan dalam irama musik gamelannya.
Namun saat ini gamelan masih digunakan pada acara-acara resmi seperti pernikahan, syukuran, dan lain-lain.gamelan hanya digunakan mayoritas masyarakat Jawa, khususnya Kabupaten Kediri Jawa Timur, kita lihat salah satu gamelan di Desa Kalipang Kecamatan Grogol (3/9).
Gamelan dengan nama Karawitan “Darmo Pradonggo” Desa Kalipang Kecamatan Grogol dengan Ketuanya Kateno mengatakan untuk gamelan ini kami sekitar 12 orang yaitu Mulyono, Lamini, Sukri, Yasri, Sutinem, Dami, Paijo 1, Paijo 2, Masiran, Tukimin, Pardi dan Saidi, awalnya hanya ingin melestarikan budaya bangsa terutama budaya jawa untuk kesenian tradisional.
Sekitar tahun 1990, pada acara kumpul-kumpul kadang juga kami nembang langgam jawa, dari sinilah lalu kami sepakat untuk mencari alat-alat music gamelan seperti satu set alat musik serupa drum yang disebut kendang, rebab dan celempung, gambang, gong dan seruling bambu. Komponen utama yang menyusun alat-alat musik gamelan adalah bambu, logam, dan kayu.
Masing-masing alat memiliki fungsi tersendiri dalam pagelaran musik gamelan, misalnya gong berperan menutup sebuah irama musik yang panjang dan memberi keseimbangan setelah sebelumnya musik dihiasi oleh irama gending. Terang Kateno.
Gamelan Jawa adalah musik dengan nada pentatonis. Satu permainan gamelan komplit terdiri dari dua putaran, yaitu slendro dan pelog. Slendro memiliki 5 nada per oktaf, yaitu 1 2 3 5 6 [C- D E+ G A] dengan perbedaan interval kecil. Pelog memiliki 7 nada per oktaf, yaitu 1 2 3 4 5 6 7 [C+ D E- F# G# A B] dengan perbedaan interval yang besar.
Bisa melihat gamelan sebagai sebuah pertunjukan musik tersendiri maupun sebagai pengiring tarian atau seni pertunjukan seperti wayang kulit dan ketoprak. Sebagai sebuah pertunjukan tersendiri, musik gamelan biasanya dipadukan dengan suara para penyanyi Jawa (penyanyi pria disebut wiraswara dan penyanyi wanita disebut waranggana).
Untuk karawitan Darmo Pradonggo biasanya tanggapan ala wong ndeso hanya di sekitar Kecamatan Grogol terutama untuk acara hajatan, bersih deso atau pada perayaan Hari Besar Nasional kami sering tampil bahkan nanti tanggal 15 besok kami main di rumah Jogoboyo Desa Kalipang Kecamatan Grogol. Kata Kateno.
Hal ini juga dijelaskan oleh PPL Kecamatan Grogol Prasetio Utomo, kadang saya juga ingin belajar main music gamelan, apalagi saya juga sebagai PPL di Desa Kalipang dan kebetulan Karawitan Darmo Pradonggo juga milik dari Kelompok Tani “Sumber Makmur II”, untuk hiburan disela-sela penyuluhan pertanian kami nembang lagu-lagu khas jawa, sekarang ini bisa di modifikasi dengan irama campursari, tergantung dengan permintaan. Terangnya dengan bangga.
Inilah senangnya bisa berbaur dengan para petani, disamping bisa mengelola hasil pertanian juga memanfaatkan lahan pekarangan (KRPL) yang lebih utama hiburannya, karena semua patani rata-rata bisa dan pandai sekali bermain music juga nembang. Ternyata asik juga dan bisa menyalurkan bakat nembang karawitan. Kata Prasetio. (Kominfo, Yrpd, Fz, Wk).