Setelah sukses menggelar Senam Bersama dan Lomba pada tanggal 3 November 2017 yang lalu, Rabu (22/11) Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Kediri menyelenggarakan donor darah di Ruang Sekartaji lingkup Pendopo. Kegiatan ini masih dalam rangkaian memperingati HUT Dharma Wanita Persatuan ke-18, sekaligus dalam rangka HUT Korpri ke-46.
Ratusan karyawan-karyawati Pemkab Kediri terlihat antusias mengikuti acara yang dimulai pukul 08:00 WIB tersebut. Setelah mendaftarkan diri, mereka mengisi formulir yang berisi tentang biodata dan riwayat penyakit yang mungkin pernah diderita. Data ini adalah untuk keamanan peserta donor darah dan keselamatan penderita yang menerima darah. Kemudian petugas dari Unit Tranfusi Darah PMI Kabupaten Kediri mengecek tekanan dan golongan darah peserta. Jika memenuhi syarat, selanjutnya dilakukan pengambilan darah.
Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Kediri Yuni Supoyo ikut berpartisipasi dalam donor darah ini. Menurutnya, kegiatan ini dapat menumbuhkan kesadaran dan kepedulian kepada sesama. “Setetes darah akan bermanfaat bagi kita semua, tidak hanya untuk penerima tapi juga untuk pendonor. Kami berharap tiap tahun peserta donor darah semakin banyak, sehingga bisa menambah stok darah yang dikelola PMI Kabupaten Kediri,” terangnya.
Di tempat yang sama, Kepala Unit Transfusi Darah PMI Kab. Kediri dr. Arini Setiani menyampaikan apresiasinya kepada DWP Kabupaten Kediri dan Korpri. “Kami bangga dengan DWP, tiap tahun bahkan tiap tiga bulan sekali menyelenggarakan donor darah. Tiap tahun pun semakin meningkat progresnya sehingga kecukupan darah di Kabupaten Kediri alhamdulillah terpenuhi. Tentu hal ini juga akan mengurangi resiko kematian ibu dan anak. Terima kasih, semoga DWP Kab Kediri dan Korpri sukses selalu,” kata dr. Arini.
Total diperoleh 84 kantong pada penyelenggaraan donor darah kali ini. Dengan rincian golongan darah A sebanyak 24 kantong, golongan darah B sejumlah 18 kantong, golongan darah AB ada 6 kantong dan golongan darah O sejumlah 36 kantong. Selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan terhadap darah-darah tersebut apakah terindikasi virus Hepatitis B, Hepatitis C, HIV dan Syphillis. Tidak semua peserta lolos melakukan donor darah, sebagian besar penyebabnya adalah tekanan darah dan kadar hemoglobin yang tidak memenuhi syarat.
Nanang salah satu karyawan Bagian Umum Sekretariat Daerah Kab. Kediri menjadi salah satu pendonor. Karena ini merupakan pengalaman pertama baginya, perasaan nervous pun ia rasakan. “Ini pertama kali saya melakukan donor darah. Awalnya takut dengan jarumnya, tapi mengingat banyak manfaat untuk kesehatan pendonor dan bagi sesama, rasa takut itu hilang. Dan ternyata memang tidak sakit. Bagi yang belum pernah, mari kita mulai melakukan donor darah dan jadikan sebagai kegiatan rutin minimal tiga bulan sekali. Dijamin sehat!,” urainya sambil tersenyum. (Kominfo/tee, fz, tj, wk)