Perhelatan akbar Tari Kolosal 1214 yang berlangsung Minggu (25/3), tak lepas dari kreativitas dari pemuda yang satu ini. Namanya juga sudah tak asing lagi, sering menghiasi media cetak, elektronik maupun media sosial.
Mahmud Septian Avrizal namanya. Pemuda 25 tahun asal Desa Paron Kecamatan Ngasem ini memiliki kreativitas yang cukup tinggi. Berawal dari membuat kerajinan gantungan pecut, kemudian topeng Ganongan dan segala macam jenis aksesoris jaranan.
Di Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1214 tahun 2018 ini Mahmud mendapat kepercayaan dengan membuat 1214 topeng penthul untuk digunakan para penari. "Awalnya masih ragu apakah saya sanggup membuat penthul sebanyak itu. Akhirnya dengan semangat dan percaya diri, saya mampu menyelesaikannya dalam waktu kurang lebih dua minggu," kata Mahmud usai menyaksikan tari masal tersebut.
Dengan dibantu oleh kedua orang tuanya dan juga adik kandungnya, topeng sebanyak itu mampu dia selesaikan tepat waktu. Tidak hanya keluarganya yang membantu, dia juga mengajarkan pembuatan topeng-topeng ini kepada anak-anak dan pemuda sekitar rumahnya.
“Alhamdulillah bisa berbagi ilmu kepada anak-anak dan pemuda sekitar. Hal ini bisa kita jadikan salah satu cara menguri-uri budaya bangsa khususnya Kabupaten Kediri,” tambah Mahmud.
Luar biasanya lagi topeng penthul buatan Mahmud ini terbuat dari kertas koran dan lem kanji sebagai perekatnya. "Membuat master cetakan pun awalnya sulit, pertama dengan menggunakan kayu yang dipahat, namun hasilnya tak sesuai yang saya inginkan,” jelasnya.
Dari kegagalan tersebut muncullah ide untuk menggunakan bahan resin sebagai master cetakannya. “Setelah berhasil saya langsung membuat masternya sebanyak 60 buah untuk mempercepat pekerjaan. Alhasil kertas koran sebanyak kurang lebih 20 Kg ludes berubah menjadi topeng,” ungkapnya.
Prosesnya masih panjang, setelah jadi topeng yang masih mentah selanjutnya mengecat dengan warna yang telah ditentukan yaitu warna keemasan yang dipadukan dengan warna hitam, merah dan putih. Yang menjadi kendala selama ini adalah cuaca yang cenderung hujan yang membuat topeng-topeng ini sulit kering, jadi prosesnya agak lama.
“Yang pasti sebagai pemuda Kabupaten Kediri, saya sangat senang bisa ikut mengukir sejarah di Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1214. Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung kelancaran dan kesuksesan pembuatan topeng hingga berlangsungnya acara ini,” kata Mahmud sambil tersenyum.
Setelah tari massal berakhir, Mahmud akan kembali memproduksi topeng-topeng ini kemudian dijual kepada masyarakat. Harganya pun bervariasi, tergantung besar kecilnya topeng, yaitu antara 15 hingga 20 ribu rupiah. Jika berminat, Anda bisa langsung datang ke rumah Mahmud di Desa Paron Kecamatan Ngasem atau telfon di nomor 085736028993.
Selamat Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1214 Tahun 2018. Semoga Kabupaten Kediri semakin jaya dan kreativitas pemuda semakin maju dan berkembang. Salam Kediri Lagi. (Kominfo/lks,tee,tj,wk)