Untuk memperkenalkan potensi seni budaya dan pariwisata dari setiap daerah, Badan Penghubung Daerah Provinsi Jawa Timur di Jakarta menggelar acara Pergelaran Anugrah Duta Seni Budaya Kabupaten Kediri untuk menampilkan seni dan budayanya di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Kegiatan tersebut digelar di Anjungan Jawa Timur, kawasan TMII Jakarta, Minggu (5/8).
Pementasan kesenian kali ini mengambil tema “Amestuti Budaya Leluhur Angesthi Kediri Misuwur”, memiliki makna dan arti yang menjadi ciri khas kekayaan seni dan budaya Kediri, dengan tujuan mengembangkan dan melestarikan budaya panji yang kaya akan nilai-nilai luhur.
Duta seni budaya Kab. Kediri menampilkan tari, lagu daerah serta drama tari. Acara dibuka dengan tarian Langen Putri Ganda Sari, yang merupakan tarian dengan ritual sesaji sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan. Tampak cantik penari membawa anglo disertai dengan bakaran dupa menuju panggung pementasan. Suasana sakral hanyut terbawa alunan suara sosok penari pria membawa gunungan wayang dengan melafazkan mantra-mantra, ditambah dengan pesona kecantikan para penari, begitu memukau seluruh pengunjung yang hadir.
Kepala Badan Penghubung Daerah Prov. Jatim Drs. Dwi Suyanto, M.M melalui Kasubid Pengelolaan Anjungan Bapengda Samad Widodo, SS. MM. menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terkait khususnya Pemkab Kediri yang telah berpartisipasi mengirimkan duta-duta seni budaya.
“Sesuai dengan tugas dan fungsinya, Badan Penghubung Daerah Prov. Jawa Timur adalah sebagai penghubung serta pendukung yang menjembatani seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur untuk mempromosikan daerahnya, terutama seni dan budaya untuk tampil di Anjungan Jawa Timur TMII. Dengan acara promosi ini diharapkan seni budaya dan wisata seluruh daerah di Jawa Timur semakin dikenal masyarakat luas, khususnya di Jakarta,” terangnya.
Selanjutnya mewakili Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Kediri, Kepala Bidang Kebudayaan Patarina, S.Hut mengatakan dengan berpondasikan budaya penuh dengan filosofi, estetika dan etika, digunakan sebagai pijakan untuk menciptakan Kediri yang ayem tentrem, masyur, gemah ripah loh jinawi.
“Besar harapan tampilnya duta seni budaya Kab. Kediri ini bisa memperkenalkan potensi-potensi wisata khususnya di bidang seni dan budaya kepada masyarakat luas, sehingga bisa menarik wisatawan berkunjung ke Kabupaten Kediri untuk menikmati langsung seluruh pesona wisatanya,” ujarnya.
Acara dilanjutkan dengan penampilan Tari Suran Pamenang, yang merupakan simbol ritual untuk reresik diri (menyucikan diri), ngalab berkah (mencari keberkahan), serta kesejahteraan dalam hidup. Biasanya diadakan arak-arakan setiap 1 Suro (awal bulan Muharram), sebagai simbol kemasyuran Sri Aji Jayabaya dengan anugerah Jangka Jayabaya.
Tak kalah atraktif dengan penampilan penari sebelumnya, penampilan berikutnya yaitu Tari Gagahan Topeng Panji Alus. Tarian yang dibawakan oleh penari-penari ini menggambarkan ketangkasan para prajurit Panji dalam membela negara. Ketrampilan, kesigapan, tegas dan berwibawa adalah perwujudan dari karakter prajurit Panji.
Setelah itu acara dilanjutkan dengan penampilan empat penyanyi wanita cantik yang menyanyikan lagu daerah Kediri Lagi. Dengan ramah dan senyum tersungging, para penyanyi berinteraksi dengan pengunjung di Anjungan. Mereka terlihat menikmati merdunya suara penyanyi sekaligus gamelan yang mengiringi. (Kominfo/dn,lks,tj,wk)