Siapa yang tidak kenal pecel? Makanan berupa sayur mayur disiram sambal kacang ini seakan jadi menu sarapan wajib bagi sebagian warga Kabupaten Kediri. Ditambah tahu tempe goreng yang masih panas dan kriuk rempeyek yang renyah. Nyamm!
Jika Anda salah satu penggemar pecel, tak ada salahnya mencoba pecel ale. Makanan ini bisa dijumpai di warung milik Pak Slamet, beralamat di Jalan Raya Kediri-Nganjuk no 296 Desa Bakalan Kecamatan Grogol. Ale adalah kecambah dari biji lamtoro. Ukurannya lebih besar dari kecambah kacang hijau atau tauge.
Dalam penyajiannya, sepiring krupuk pasir diberi sayur mayur di atasnya, terdiri dari bayam, kacang panjang, ale, daun turi dan tauge. Bu Slamet selaku penjual kerap mengganti sayuran agar pelanggan tak bosan. Kemudian krupuk dan sayuran tersebut disiram sambal pecel. Jika kita sering menjumpai rempeyek sebagai pelengkap pecel, di warung ini ada ‘tatakriyak’, krupuk yang terbuat dari ketela.
Soal rasa, dijamin enak dan bikin ketagihan. Apalagi pembeli bisa memilih aneka gorengan yang disuguhkan di atas meja sebagai pelengkap pecel ale. Ada juga semangkuk es campur sebagai hidangan penutup, dengan isian kecang hijau, ketan hitam, mutiara, dawet rumput laut dan susu.
Buka sekitar pukul 10:00 WIB, warung Pak Slamet tak pernah sepi. Kadang warung hanya buka 3 jam karena ludes diserbu pembeli. Mereka pun rela antri bahkan duduk di luar warung demi menikmati sepiring pecel ale.
“Pecel ini sudah lama jadi langganan keluarga. Karena sekarang saya kuliah di luar kota, saya hanya bisa beli ketika pulang kampung. Rasanya enak dan ngangeni,” kata Onne salah satu pembeli. Ia pun memesan 5 bungkus pecel untuk dibawa pulang. (Kominfo/tee,tj,wk)