Pembinaaan mental kembali dilaksanakan. Acara ini merupakan kegiatan rutin setiap awal bulan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Kediri untuk meningkatkan keimanan serta menambah suntikan motivasi kepada seluruh jajaran pegawai Pemkab Kediri. Kali ini kegiatan tersebut diselenggarakan di Gedung Bhagawanta Bhari, Senin (4/2).
Turut hadir dalam acara pembinaan mental tersebut Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ir. Widodo Imam Santoso, MAB, jajaran Kepala SKPD, serta sebagai pengisi tausyiah KH. Mohammad Maksum, dan seluruh pegawai lingkup Pemkab Kediri.
Diawali oleh sambutan Bupati Kediri yang disampaikan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ir. Widodo Imam Santoso, MAB. Dalam sambutannya beliau berharap kegiatan pembinaan mental hari ini bisa bermanfaat bagi kita semua. “Kegiatan hari ini merupakan sarana untuk perbaikan diri , kebersamaan serta solidaritas antar pegawai, sehingga nantinya bisa sebagai pondasi untuk menyelaraskan program -program kerja Pemkab Kediri", jelasnya.
"Selain itu juga saya harap seluruh jajaran pegawai Pemkab bisa meningkatkan etos dan dedikasi kerja yang disertai sikap profesionalisme dan loyalitas yang tinggi serta memahami seluruh aturan untuk kepentingan program - program kerja Pemkab Kediri. Dan yang utama adalah untuk mensejahterakan seluruh warga masyarkat Kab. Kediri. Semoga kegiatan hari ini bisa memotivasi kita semua untuk memajukan Kab. Kediri supaya lebih baik,” tambah beliau.
Acara kemudian dilanjutkan dengan tausyiah yang disampaikan oleh KH. Mohammad Maksum atau akrab dipanggil Gus Maksum. Dalam paparanya beliau menyampaikan "Bahwa di dalam kehidupan manusia termasuk seluruh isinya tidaklah akan kekal, semuanya akan terbatasi oleh kontrak batas akhir masanya. Manusia dibatasi oleh kematian dan dunia dibatasi dengan akhir zaman atau hari kiamat. Semua itu merupakan kuasa Allah SWT dan termasuk hak prerogatif Allah SWT,” jelas Gus Maksum.
Masih dalam tausyiahnya Gus Maksum menjelaskan bahwa kelahiran, jodoh dan kematian juga termasuk hak prerogatif Allah SWT. Semua itu merupakan rahasia dan kuasa Allah SWT. “Untuk itu kita harus senantiasa bersyukur dan beribadah kepada Allah SWT, sehingga nantinya kita mempunyai bekal yang cukup ketika sudah menghadapi kematian. Dan tentunya kita harap bersama mati dalam keadaan khusnul khotimah,” harap Gus Maksum. (Kominfo/dn,fz,tj,wk)