Rabu, 6 Maret 2019, ribuan umat Hindu Kabupaten Kediri dan sekitarnya, melakukan prosesi upacara satu hari sebelum Nyepi yaitu Tawur Agung Kesanga. Prosesi ini sudah disiapkan jauh-jauh hari sebelumnya. Acara yang berpusat di perempatan Garuda, Pare ini bukan hanya diikuti oleh umat Hindu saja, akan tetapi juga menyita animo masyarakat sekitar untuk ikut menyaksikan. Sejak pagi pukul 07.00 WIB area perempatan Garuda sudah ditutup untuk kendaraan motor dan roda empat yang melintasi area ini.
Tepat pukul 09.00 WIB umat Hindu sudah siap untuk berdoa bersama. Upacara ini dipimpin oleh Pandita Wisnawa Atmaja Nirmala dari Griya Siman Kecamatan Kepung. Hadir juga Kapolres Kediri AKBP Roni Faisal Saiful Faton, SIK dan PHDI (Parisada Hindu Dharma Indonesia) Kabupaten Kediri, Pinandita dari 52 pura se-Kabupaten Kediri dan umat Hindu se-Kabupaten Kediri.
Dalam sambutannya, AKBP Roni Faisal menyampaikan selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1941. “Semoga harapan baru lebih baik dari sebelumnya, harapan kedepannya kita semua dapat menjaga toleransi umat beragama khususnya di Kabupaten Kediri,” kata Kapolres.
Hal senada juga disampaikan Ketua Pelaksana Kegiatan Hari Raya Nyepi, Ir. Made Adi Jaya Prakasa. Ia menyampaikan tema nasional dalam kegiatan keagamaan Hindu kali ini adalah ‘Melalui Catur Brata Penyepian Kita Sukseskan Pemilu 2019 Demi Keutuhan NKRI’.
“Harapan kita walau bertepatan dengan pelaksanaan kegiatan pemilu, kita tetap guyub rukun dan damai. Untuk hari ini kita melaksanakan Tawur Agung Kesanga untuk menetralisir pengaruh 'bhuta kala' atau unsur negatif (jahat). Itu sebagai upaya harmonisasi ketiga unsur, yakni 'parahyangan', 'palemahan' dan 'pawongan' yang merupakan implementasi Tri Hita Karana atau keseimbangan dan keharmonisan dalam kehidupan,” ujarnya.
Selain melaksanakan upacara Tawur agung Kesanga, setelah prosesi upacara usai, dilangsungkan arak-arakan 17 ogoh-ogoh dari perwakilan pura dan siswa SMP dan SMA beragama Hindu di Kabupaten Kediri.
Untuk diketahui, setiap pergantian Tahun Baru Saka atau Hari Raya Nyepi, diawali dengan upacara Melasti dengan pensucian alat-alat dan mengambil air suci dari sumber mata air. Kemudian upacara Tawur Agung Kesanga menyambut perayaan Nyepi. Dilanjutkan dengan amalan Catur Brata Penyepian meliputi Amati Gni, Amati Karya, Amati Lelungan, dan Amati Lelanguan. Artinya, tidak menyalakan api, tidak bekerja atau beraktivitas, tidak bepergian, dan tidak bersenang-senang selama 24 jam. (Kominfo/vy,fz,tj,wk)