Masih dalam rangkaian Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1215, Pemerintah Desa Puncu didukung Pemkab Kediri melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, menggelar acara Festival Ngopi gratis sebanyak 1215 Cup. Acara tersebut bertempat di Dusun Laharpang, Desa Puncu, Kab. Kediri (24/3).
Acara dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Ir. Adi Suwignyo, M.Si. Turut hadir para Kepala OPD dan Muspika, Kepala Desa Puncu beserta karang taruna Desa Puncu. Para pengunjung dari Desa Puncu dan luar desa pun datang memeriahkan acara ini. Selain diadakan pesta kopi gratis, juga diadakan lomba roasting kopi, pasar rakyat dan pameran UMKM, serta konvoi bermotor ke puncak Gunung Gede.
Ir. Adi Suwignyo, M.Si. menyampaikan Desa Puncu merupakan desa yang sangat potensial baik dari sumber daya alam maupun sumber daya manusianya. Yang menjadi andalan dan merupakan produk unggulan dari Desa Puncu adalah produksi kopinya, yaitu Kopi Kelud.
“Di Desa Puncu produk kopi sudah dikenal dan menjadi produk andalan dari jaman kolonial Belanda. Dan sekarang ini merupakan usaha untuk menguri-nguri atau mengenalkan serta memunculkan kembali produk unggulan kopi dari Puncu,” jelas Adi Suwignyo.
“Festival kopi ini juga digelar untuk mendorong pariwisata dan mengangkat seluruh budaya, potensi dan kearifan lokal. Kopi Kelud yang memiliki rasa khas karena tumbuh di sekitar Gunung Kelud, menjadi primadona dalam acara ini,” tambahnya.
Ditemui di sela-sela acara, Kepala Desa Puncu, Hengky Dwi Setyawan menjelaskan persiapan Festival Ngopi ini melibatkan banyak pihak.
“Acara ini merupakan murni inspirasi dan ide dari warga desa untuk bisa mengembangkan potensi di wilayah Dusun Laharpang dan umumnya di Desa Puncu. Jadi persiapanya sudah sangat lama, kurang lebih selama satu tahun dibantu warga, karang taruna dan dinas terkait,” jelas Kades Puncu.
”Berawal dari keinginan warga Desa Puncu untuk mengangkat kopi asli Puncu dan produk – produk UMKM, acara ini juga bertujuan untuk memunculkan destinasi wisata terbaru yaitu Puncak Gede di lereng utara Gunung Kelud. Dengan meningkatnya potensi wisata, secara tidak langsung juga akan mengangkat dan mengenalkan produk UMKM asli Puncu”, tambah ayah satu anak ini.
“Kami berharap dengan festival ini para petani kopi tidak patah semangat jadi tidak beralih ke pertanian tanaman lain, karena nilai ekonomi untuk kopi sendiri cukup tinggi. Kita ingin produktifitas kopi di lereng Kelud khususnya di Desa Puncu juga bisa meningkat,” harap Hengky. (Kominfo/dn,tj,wk)