Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kembali melangsungkan ajang bergengsi yaitu Grand Final Raka Raki 2019. Grand final berlangsung pada 16 Maret 2019 di Taman Chandra Wilwatika Pandaan. Kegiatan pemilihan Duta Wisata Raka Raki ini adalah ajang tahunan yang diselenggarakan Pemprov Jatim untuk mencari putera-puteri terbaik dari kabupaten/kota se-Jatim. Berbeda dengan pemilihan tahun lalu, penilaian sudah dimulai sejak peserta mengumpulkan vlog inovasi pariwisata.
Tahun ini Kabupaten Kediri diwakili Duta Wisata Inu Kirana Kabupaten Kediri tahun 2016 yaitu Andhara dan Dhimas yang telah melakukan serangkaian pembekalan baik di Kabupaten Kediri melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri maupun saat karantina Raka-Raki.
Turut hadir pada kesempatan ini Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Kediri Ir. Adi Suwignyo M.Si. “Saya hadir mendukung putra-putri daerah terpilih untuk membantu perkembangan dan mengeksplore potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Kediri. Saya yakin Andhara dan Dhimas telah melakukan yang terbaik. Kedepannya kami terus membina dan mendukung segala potensi yang dimiliki putra-putri daerah untuk menjadi perwakilan yang lebih baik lagi,” kata Adi Suwignyo.
Meskipun Andhara dan Dhimas belum beruntung mendapatkan juara, tapi Ir. Adi Suwignyo yakin mereka telah melakukan yang terbaik dan menjadi kebanggaan Kabupaten Kediri. “Kerja keras dan semangatnya dalam mempromosikan wisata perlu diapresiasi ,” lanjutnya.
Keberadaan Raka-Raki melalui organisasinya Irari (Ikatan Raka Raki) harus terus berlanjut dan membentuk menjadi jejaring wisata. Karena tujuan pariwisata pada prinsipnya bukan hanya bagaimana mendatangkan turis, tapi bagaimana mampu membuat brand wisata. Dan selanjutnya dengan pariwisata, masyarakat Jawa Timur akan meningkat kesejahteraannya di semua sektor.
Sementara itu saat membuka acara grand final, Wagub Emil Elestianto Dardak menyampaikan bahwa Raka Raki merupakan generasi muda milennial yang menjadi tumpuan masa depan Jatim dan Indonesia.
“Oleh karena itu, keberadaan Raka Raki harus mampu membawa perubahan pola hidup masyarakat yang berpikir dan mampu memandang kesejahteraan ekonomi di masa mendatang. Bukan hanya Raka –Raki, tapi generasi milenial dimanapun berada khususnya di Provinsi Jawa Timur harus memiliki daya saing tinggi dan perduli kepada daerahnya. Generasi milenial harus memiliki prinsip kreatif, inovatif dan inspiratif,” katanya.
Tahun ini, juara 1 Raka diraih oleh Raka Syafiq Syaifkhul dari Kota Malang sementara untuk gelar Raki diperoleh Raki Heralda dari Savira dari Kota Surabaya. (Kominfo/evy,tj,wk)