Kerusuhan yang terjadi di Jakarta pada tanggal 22 Mei 2019 lalu mengundang keprihatinan banyak pihak. Dukungan pun terus mengalir pada TNI Polri dalam menindak tegas para pelaku kerusuhan yang menyebabkan korban jiwa tersebut.
Dari Kabupaten Kediri, dukungan disampaikan oleh Direktur Aswaja NU PCNU Kediri David Fuadi. Ia turut prihatin atas aksi rusuh yang terjadi di Kantor Bawaslu Jakarta karena telah mencoreng demokrasi di Indonesia.
"Sebagai tokoh agama, saya sangat prihatin dan mengutuk aksi tersebut, sangat anarkis dan tidak beradab. Disini saya mendoakan TNI-Polri dalam menjalankan tugas menjaga NKRI, dan mendukung tindakan tegas aparat keamanan," ujarnya, Jumat (24/5/2019).
Ia pun mendoakan aparat keamanan TNI-Polri agar tetap kuat dan bersinergi dalam rangka mengabdi mengamankan bangsa dan negara.
Senada dengan David Fuadi, Ketua Bamag Kab. Kediri Pdt Yermia Puryanto S. Th. juga mendukung TNI Polri menindak tegas pelaku dan dalang aksi kerusuhan. Menurutnya, seluruh elemen masyarakat, elite politik dan tokoh agama berkewajiban menjadi penjaga nilai-nilai moral etika dan jati diri bangsa.
"Mari semua bergandengan tangan untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan Republik Indonesia, dan bersama-sama menolak setiap aksi kekerasan apapun alasannya," terang Pdt Yermia.
Sementara itu Ketua PHDI Kabupaten Kediri Kadek Astrawan mengatakan, kerusuhan yang terjadi harus bisa disikapi dengan hati yang damai dan tenang, jangan sampai ada yang terprovokasi.
"Mari bersama-sama menghormati proses pemilu, sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku," katanya.
Kadek Astrawan juga menghimbau pada warga, agar menempuh jalur hukum apabila ada hasil pemilu yang dirasa tidak sesuai dengan aturan yang berlaku. Tanpa harus melakukan tindakan anarkis dan main hakim sendiri, mengingat Indonesia adalah negara hukum. (Kominfo)