Lokasi sumber air identik dengan suasana tenang dan damai. Rindangnya pepohonan dan sejuknya udara sangat sesuai untuk melepas penat dan gundah. Namun berbeda dengan Sumber Gundi di Desa Tanjung Kecamatan Pagu. Disini, warga desa beramai-ramai memenuhi sumber untuk mengikuti tradisi tahunan yang unik, yaitu Grobyak Ikan, (22/9).
Grobyak ikan adalah acara menangkap ikan yang dilakukan beramai-ramai oleh warga Desa Tanjung di bulan Suro. Terlihat warga membawa alat-alat tangkap tradisional yang sudah mereka siapkan dari rumah. Tak ada batasan peserta untuk mengikuti grobyak, mulai dari anak-anak, muda-mudi hingga orang dewasa pun mengikuti agenda tahunan ini.
Untuk acara ini, banyak jenis ikan yang telah disebar di sumber, seperti nila, lele, tombro, patin, juga ikan gabus atau kutu sebagai ikan penghuni asli sumber. Peserta yang masuk ke dalam kolam berlomba-lomba untuk mendapatkan ikan yang terbesar. Seperti Kholiq, warga Tanjung ini mendapatkan ikan dengan berat 5,25 kg.
Keramaian di Sumber Gundi tak hanya diikuti warga Desa Tanjung, namun banyak pula penonton dari luar daerah. Menurut Don Vito, Kepala Desa Tanjung, grobyak ini merupakan wujud kebersamaan warga desa.
“Berlangsungnya grobyak ini merupakan wujud kerukunan dan kebersamaan warga Desa Tanjung. Ini juga bisa dicontoh oleh desa-desa yang lain, yaitu dengan mengadakan kegiatan yang melibatkan warga, agar tetap guyub dan rukun. Saya ucapkan terima kasih kepada Pemkab Kediri, Koramil, Polsek dan semua pihak yang telah mendukung terlaksananya kegiatan ini,” ujar Vito.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Kediri, Adi Suwignyo mengatakan, beragam potensi pariwisata di Kabupaten Kediri terus dikembangkan dan disebarluaskan agar semakin dikenal masyarakat luas, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan. (Kominfo/fz,rx,tj,wk)