Lomba cerdas cermat Hari Anti Korupsi Internasional telah memasuki babak final. Terdapat 4 regu yang masuk final yaitu MTsN 5 Kediri, SMPN 1 Kandangan, SMPN 1 Badas dan SMPN 1 Pagu. Berbeda dengan semifinal kemarin, kali ini terdapat 3 sesi pertanyaan yang harus diperebutkan oleh peserta.
Peserta yang masuk babak final lomba cerdas cermat ini merupakan siswa-siswi terbaik yang telah menyingkirkan 64 pesaingnya, baik pada babak penyisihan, semi final hingga masuk final.
Hadir pada kesempatan ini Kepala Kejaksaan Negeri Kab. Kediri, Rohmadi, SH, MH, perwakilan Dinas Pendidikan serta Kantor Kemenag Kab. Kediri. Dalam sambutannya, Kepala Kejari mengatakan, hari anti korupsi internasional diperingati setiap tanggal 9 Desember.
“Saya berharap para siswa untuk menghindari narkoba dan jangan sampai coba-coba barang haram tersebut. Ukir prestasimu tanpa penggunaan narkoba dan buat bangga sekolah dan keluarga kalian,” pesan Rohmadi.
Acara cerdas cermat ini bertujuan untuk mencari bibit berprestasi di Kab. Kediri, memperkenalkan apa itu korupsi dan tugas serta fungsi kejaksaan. Di hari anti korupsi internasional ini, generasi muda diberi pemahaman bahwa korupsi adalah perbuatan tercela. Korupsi mengakibatkan kerugian negara dan tidak maksimalnya program pembangunan. Pelaksanaan lomba ini diharapkan juga dapat menumbuhkembangkan sikap jujur dan anti korupsi pada peserta.
Sementara itu Ika Ayuningtyas, Kasi Intelijen selaku Ketua Panitia mengungkapkan, lomba cerdas cermat ini adalah untuk menambah pengetahuan tentang tipikor dan tupoksi kejaksaan dalam melaksanakan tindak pidana korupsi. Untuk penyerahan juara lomba akan dilaksanakan saat resepsi Hari Anti Korupsi Internasional pada tanggal 9 Desember 2019 setelah upacara.
“Sebagai Juara 1 adalah MTSN 5 Kediri, juara 2 SMPN 1 Badas, juara ke 3 SMPN 1 Pagu dan harapan 1 SMPN 1 Kandangan. Saya ucapkan selamat kepada peserta yang telah juara, semoga prestasi ini akan terus diukir dan sampai ketemu lagi tahun depan,” kata Ika.
Nur Miftakul Fuad, Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan menjelaskan acara ini sangat positif, karena dapat menumbuhkembangkan sikap anti korupsi, sikap jujur dan bersih pada generasi muda. Hal ini pun sesuai Nawa Cita Presiden RI yaitu terkait revolusi mental, kemudian arahnya juga penguatan pendidikan karakter pada anak-anak.
“Saya berpesan kepada anak-anak yang juara maupun yang kalah, ini bukanlah akhir dari segala. Tapi inilah awal untuk menggerakkan dan memberi contoh bagi lingkungan sekitarnya bagaimana menularkan dan menjadi kader-kader generasi muda yang bersih, jujur dan anti korupsi,” pungkas Fuad. (Kominfo/lks,tee,tj,wk)