Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno menggelar rapat bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kab. Kediri di Joglo Pemkab Kediri, (13/4/20). Rapat tersebut membahas pelatihan standar opersional penanganan pasien Covid-19 bagi para medis yang berada di garda terdepan.
Hadir pada rapat ini Plh. Kepala Dinas Kesehatan dr. Eka Candra, Juru Bicara GTPP Covid 19 Kab. Kediri dr. Ahmad Chotib, perwakilan BPBD dan petugas rumah sakit. Pelatihan standar opersional penanganan pasien Covid-19 rencananya akan dilaksanakan sebanyak 6 kali secara bertahap dengan mengundang para dokter,bidan, perawat, BPBD dan pihak kecamatan.
Tujuan diadakannya pelatihan tersebut adalah agar para petugas di lapangan lebih siap dalam menghadapi pasien Covid-19 dan memutus mata rantainya. Narasumber adalah dari Dinas Kesehatan, dokter dari RSKK dan Ketua IDI Kab. Kediri. Materi yang disampaikan adalah tentang prosedur penanganan mulai pengelolaan aset, UGD, karantina pasien, RSUD rujukan, pengelolaan jenazah, ambulan serta materi khusus kepada bidan tentang bagaimana mengurus pasien Covid-19 yang sedang hamil.
“Para petugas medis yang ada di Puskesmas juga harus paham dalam memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang ODR, OTG, ODP dan PDP. Dengan demikian masyarakat akan lebih paham, sehingga diharapkan dapat mengurangi rasa panik di masyarakat,” kata dr. Eka Candra.
“Kita juga harus bisa membedakan terkait ODR dan ODP dari tingkat gejalanya yang timbul, ada yang harus dirawat di rumah sakit atau dapat mengisolasi diri di rumah dengan dipantau langsung oleh petugas. Pada pelatihan kali ini juga akan ada simulasi bagaimana memakai dan melepas APD (Alat Pelindung Diri) bagi petugas medis,” tambahnya.
Sementara itu Bupati Haryanti berharap dengan diadakannya pelatihan ini, persiapan dalam penanganan pasien dan memutus mata rantai Covid-19 akan jauh lebih baik. Tidak hanya tahu soal virus tersebut, para dokter, perawat, bidan dan pertugas lainnya bisa menggunakan APD dengan benar agar dalam menunaikan tugasnya berjalan dengan lancar.
“Selain itu para medis tanggap apa yang harus dilakukan jika ada pasien Covid-19 dan bagaimana menanganinya dengan benar. Jika ada pasien yang meninggal, mereka pun tahu bagaimana cara menangani jenazah tersebut,” pesan Bupati.
Yang tidak kalah penting, lanjut beliau, tidak ada penolakan dari masyarakat terkait pemakaman jenazah Covid-19. Karena pemakaman kasus Covid-19 sudah sesuai protokol penanganan dan tidak ada warga atau pelayat yang mendekati lokasi. (Kominfo/lks,fz,tee,wk)