Mainan kuda kayu di era tahun 80an sangatlah digemari oleh sebagian besar anak-anak. Bahannya sangat sederhana terbuat dari kayu yang dirakit dan dicat hingga menyerupai kuda sungguhan.Menariknya lagi sampai detik ini masih saja ada yang masih menyukai mainan yang terbilang jadul tersebut.
Di Dusun Dayu Desa Dayu Kecamatan Purwoasri ada seseorang yang sangat terampil melestarikan mainan ini. Walaupun keterbatasan fisik yang dialaminya sejak lahir khususnya invalid kakinya. Namun semangat yang dimiliki tak pernah padam.
Nampak tangannya sangat lihai membentuk sebongkah kayu menjadi mainan mirip seperti kuda. Alat-alatnya pun masih sangat sederhana, hanya dengan gergaji, golok, tatah, palu dan paku hingga kuda kayu pun siap dipakai.
Mas Samin namanya pemuda berusia 38 tahun anak kedua ke 2 (dua) dari 4 (empat) bersaudara ini sejak tahun 1995 sudah menekuni pembuatan mainan kuda kayu.
Usaha yang digelutinya selama bertahun-tahun ini merupakan usaha turun temurun dari sang ayah yang bernama Karmidi dan dibantu pula oleh Suryono adiknya.
Pada saat Tim Kominfo berkunjung ke tempat usahanya Selasa (3/1/17). Samin mengatakan dalam pembuatan mainan kuda kayu yang paling sulit membuat kepalanya, sehari hanya bisa membuat kepala sebanyak 5 buah, sedangkan untuk membuat badannya sehari bisa mencapai 20 buah.
Untuk keseluruhan unit kuda kayu mulai dari kepala hingga papan jungkat jungkitnya sehari maksimal bisa memproduksi 2 (dua) buah saja. Selanjutnya jika sudah lengkap kepala, badan, kaki, ekor dan papan jungkat jungkitnya barulah diambil oleh pengepul.
Perbiji mainan kuda kayu saya jual mulai harga Rp. 30.000,- sampai dengan Rp. 50.000,- sesuai besar kecilnya mainan tersebut. Saya menjualnya dalam bentuk mentah kemudian di pengepul dirakit dan dicat hingga siap jual. Ungkap Samin
Dari satu buah mainan kuda kayu saya mendapat keuntungan Rp. 3.000,-, Alhamdulillah bisa untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Untuk pemasarannya saat ini masih hanya sekitar Kediri saja belum mampu menembus luar daerah. Kata Samin
Bahan kuda kayu adalah kayu randu yang saya dapat dengan membeli dari kebun-kebun milik warga sekitar. Harga satu pohon randu sekitar Rp. 25.000,- sampai Rp. 50.000,- . Dari satu pohon yang telah dibeli tersebut bisa menjadi 5 sampai 8 buah mainan kuda kayu. Imbuh Samin
Kendala yang selama ini dihadapi adalah terbentur kurangnya modal. Sebenarnya saya bisa membuat kerajinan ini sampai finishing, ya itulah karena modal yang pas pasan sehingga saya belum bisa. Terang Samin sambil memotong kayu.
Harapannya saya jika ada bantuan modal dan fasilitas dari Pemerintah Kabupaten Kediri, usaha ini bisa semakin berkembang, kualitas produksi meningkat dan pemasaran juga meningkat serta secara otomatis meningkatkan pula kesejahteraan usaha ini. Terang Samin (Kominfo)