Â
Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarahnya. Hal ini pula yang melatarbelakangi kegiatan Lawatan Sejarah dan Budaya yang usai diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebupaten Kediri.
Selain untuk menjadi media pembelajaran serta pengenalan kekayaan budaya dan peninggalan sejarah, melalui kegiatan tersebut diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta dan menghargai sejarah dan budaya dalam diri generasi muda.
Salah satu lokasi lawatan para peserta adalah Candi Surowono yang terletak di Desa Canggu Kecamatan Badas. Di sana, para siswa peserta lawatan mendapat penjelasan tentang sejarah pembuatan candi dan cerita yang tersaji dalam relief dinding candi.
Candi Surowono merupakan Candi Hindu peninggalan Kerajaan Majapahit yang ada di Kabupaten Kediri. Candi ini diperkirakan dibangun pada tahun 1390 M sebagai tempat pendharmaan atau tempat pensucian bagi Wijayarajasa, Bhre Wengker.
Memasuki area Candi, terlihat banyak bebatuan candi yang diletakkan berjajar memanjang di pelataran. Batu-batu tersebut dikelompokkan per bagian dan menunggu untuk disusun kembali menjadi sebuah candi yang utuh.
Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kediri melalui Plt. Kabid Pemasaran Pariwisata Eko Priatno Triwarso, SS. mengatakan bahwa Candi Surowono menjadi salah satu obyek lawatan untuk mengenalkan sejarah, relief serta kegunaan candi kepada siswa-siswi peserta lawatan.
“Banyak hal yang bisa ditampilkan dalam kegiatan ini baik dari aspek sejarah, budaya maupun seni. Semua bermanfaat bagi generasi muda. Namun utamanya adalah untuk memupuk rasa cinta pada daerah sendiri yaitu Kediri, serta mengulang kejayaan Kediri Lagi,” tutur Eko Priatno kepada Tim Kominfo, Senin (17/4).
Kegiatan lawatan ini, lanjut Eko, telah dilaksanakan selama lima tahun. Obyeknya pun berubah-ubah, dengan tema yang berbeda. Bisa mengangkat tentang budaya, kesenian,kepercayaan maupun sejarah dan purbakala
“Siswa-siswi peserta lawatan ini dilahirkan dari dari budaya yang sangat tinggi dan luhur. Harapannya mereka akan kembali menjayakan kembali Kediri di masa mendatang,” pungkasnya. (Kominfo, TEE, YRPD, WK).