Desa Joho sejak puluhan tahun yang lalu dikenal sebagai sentra industri kecil tahu dan batu bata. Namun sejak tahun 2009 desa ini berubah. Usaha perikanan pembenihan ikan lele menjadi andalan. Benih lele Desa Joho sudah 'melanglang buana' hingga penjuru Jawa Timur dan luar provinsi.
Kondisi geografis desa berpenghuni 4600 jiwa ini tidak seperti pada umumnya desa yang mengandalkan sektor perikanan. Bila pada umunya usaha perikanan berkembang dengan ditunjang kondisi alam yang kaya akan sumber air, tidak bergitu dengan Desa Joho.
Luas wilayah desa ini tercatat seluas 417 hektar. lahan pertanian didominasi berupa tegalan kering yang bersifat tadah hujan seluas 211 hektar dan sisanya sawah seluas 65 hektar. Sumber air yang besar tidak terdapat disini.
Untuk mengairi sawah dan tegalan, warga menggunakan pompa air. Tentu saja bayangan bahwa desa ini menjadi sentra perikanan tidak terbayang dalam benak warga beberapa tahun yang lalu.
Hingga akhirnya tahun 2009, salah seorang warga, Suyut, mengajak beberapa anak muda di Desa Joho untuk memanfaatkan pekarangan di sekitar rumah masing-masing dengan mencoba usaha benih lele. Sebelumnya Suyut memiliki usaha pembenihan lele dan terbukti sukses.
Penjabat Kepala Desa Joho, Kusdamanhuri mengisahkan pembenihan ikan lele awalnya hanya sebagai usaha sampingan saja. Dipilih ikan lele karena perawatannya mudah, modalnya kecil, peluangnya masih lebar dan keuntungannnya besar.
“keuntungan bisa mencapai 300 persen. Kini usaha ini sangat membantu kesejahteraan Warga Desa Joho. Sekarang para pemuda tidak merantau lagi karena di desa sudah ada pekerjaan yang menjanjikan dan memberikan hasil yang lumayan. disini pelaku budidaya pembenihan lele memang rata-rata anak anak muda.” jelas Kusdamanhuri ketika ditemui kominfo di Balai Desa Joho, Kamis (8/10).
Beberapa anak muda yang sukses mengembangkan pembenihan lele lalu menularkkan ilmunya ke seluruh warga. Kini disetiap rumah di desa joho memiliki kolam ikan. Tercatat pada data Dinas Peternakan danÂÂ Perikanan Kabupaaten Kediri, sebanyak 400 lebih pelaku budidaya pembenihan ikan lele yang terdapat di Desa Joho.
Untuk memudahkan pendampingan dan pembinaan, telah dibuat kelompok tani. “yang bergabung sudah 120 pembudidaya benih lele. Terbagi menjadi 10 kelompok tani.” jelas Kusdamanhuri.
Salah satu pelaku budidaya benih ikan lele, Saikun, merasakan kini berkat usaha ini sejak 4 tahun lalu, ekonomi keluarganya terbantu. berawal dari modal awal 7 juta yang ia wujudkan 30 ekor indukan lele dan 4 kolam ikan, kini puluhan juta rupiah sanggup ia raup hanya dalam 2 bulan.
"sebelumnya usaha keluarga adalah petani dan membuat batu bata. kini ekonomi sangat terbantu dengan usaha ini. 2 minggu yang lalu, keuntungan bersih saya mencapai 30 juta saat panen." jelas pria 33 tahun ini.
Kepada Tim Kominfo Saikun memberikan tips bagi pemula yang ingin sukses di usaha pembenihan lele. kemauan kuat untuk sukses dan tidak putus asa menjadi modal utama.
"intinya berani mencoba, terus belajar dan jangan takut gagal. justru gagal adalah menambah ilmu. dari sini diperbaiki terus apa yang kurang." tambahnya.
Kini, Desa Joho menjadi wahana studi banding beberapa Kabupaten dan Kota baik dari Provinsi Jawa Timur dan Peovinsi lain mengenai pengembangan benih ikan lele. Desa ini sekaligus menunjukan kreatifitas dan semangat untuk maju menjadi modal utama dalam membangun suatu daerah. Ketiadaan sumberdaya dapat disikapi dengan bijak dan arif dan jangan dijadikan penghalang maju. (Kominfo).