Quantcast
Channel: Situs Resmi Pemerintah Kabupaten Kediri
Viewing all 3253 articles
Browse latest View live

Benih Lele Tingkatkan Kesejahteraan Desa Joho

$
0
0

Desa Joho sejak puluhan tahun yang lalu dikenal sebagai sentra industri kecil tahu dan batu bata. Namun sejak tahun 2009 desa ini berubah. Usaha perikanan pembenihan ikan lele menjadi andalan. Benih lele Desa Joho sudah 'melanglang buana' hingga penjuru Jawa Timur dan luar provinsi.

Lele Joho 1

Kondisi geografis desa berpenghuni 4600 jiwa ini tidak seperti pada umumnya desa yang mengandalkan sektor perikanan. Bila pada umunya usaha perikanan berkembang dengan ditunjang kondisi alam yang kaya akan sumber air, tidak bergitu dengan Desa Joho.

Luas wilayah desa ini tercatat seluas 417 hektar. lahan pertanian didominasi berupa tegalan kering yang bersifat tadah hujan seluas 211 hektar dan sisanya sawah seluas 65 hektar. Sumber air yang besar tidak terdapat disini.

Untuk mengairi sawah dan tegalan, warga menggunakan pompa air. Tentu saja bayangan bahwa desa ini menjadi sentra perikanan tidak terbayang dalam benak warga beberapa tahun yang lalu.

Hingga akhirnya tahun 2009, salah seorang warga, Suyut, mengajak beberapa anak muda di Desa Joho untuk memanfaatkan pekarangan di sekitar rumah masing-masing dengan mencoba usaha benih lele. Sebelumnya Suyut memiliki usaha pembenihan lele dan terbukti sukses.

Lele Joho 2

Penjabat Kepala Desa Joho, Kusdamanhuri mengisahkan pembenihan ikan lele awalnya hanya sebagai usaha sampingan saja. Dipilih ikan lele karena perawatannya mudah, modalnya kecil, peluangnya masih lebar dan keuntungannnya besar.

“keuntungan bisa mencapai 300 persen. Kini usaha ini sangat membantu kesejahteraan Warga Desa Joho. Sekarang para pemuda tidak merantau lagi karena di desa sudah ada pekerjaan yang menjanjikan dan memberikan hasil yang lumayan. disini pelaku budidaya pembenihan lele memang rata-rata anak anak muda.” jelas Kusdamanhuri ketika ditemui kominfo di Balai Desa Joho, Kamis (8/10).

Beberapa anak muda yang sukses mengembangkan pembenihan lele lalu menularkkan ilmunya ke seluruh warga. Kini disetiap rumah di desa joho memiliki kolam ikan. Tercatat pada data Dinas Peternakan dan  Perikanan Kabupaaten Kediri, sebanyak 400 lebih pelaku budidaya pembenihan ikan lele yang terdapat di Desa Joho.

Untuk memudahkan pendampingan dan pembinaan, telah dibuat kelompok tani. “yang bergabung sudah 120 pembudidaya benih lele. Terbagi menjadi 10 kelompok tani.” jelas Kusdamanhuri.

Lele Joho 3

Salah satu pelaku budidaya benih ikan lele, Saikun, merasakan kini berkat usaha ini sejak 4 tahun lalu, ekonomi keluarganya terbantu. berawal dari modal awal 7 juta yang ia wujudkan 30 ekor indukan lele dan 4 kolam ikan, kini puluhan juta rupiah sanggup ia raup hanya dalam 2 bulan.

"sebelumnya usaha keluarga adalah petani dan membuat batu bata. kini ekonomi sangat terbantu dengan usaha ini. 2 minggu yang lalu, keuntungan bersih saya mencapai 30 juta saat panen." jelas pria 33 tahun ini.

Kepada Tim Kominfo Saikun memberikan tips bagi pemula yang ingin sukses di usaha pembenihan lele. kemauan kuat untuk sukses dan tidak putus asa menjadi modal utama.
"intinya berani mencoba, terus belajar dan jangan takut gagal. justru gagal adalah menambah ilmu. dari sini diperbaiki terus apa yang kurang." tambahnya.

Kini, Desa Joho menjadi wahana studi banding beberapa Kabupaten dan Kota baik dari Provinsi Jawa Timur dan Peovinsi lain mengenai pengembangan benih ikan lele. Desa ini sekaligus menunjukan kreatifitas dan semangat untuk maju menjadi modal utama dalam membangun suatu daerah. Ketiadaan sumberdaya dapat disikapi dengan bijak dan arif dan jangan dijadikan penghalang maju. (Kominfo).


Budidaya Alpukat Perkuat Kawasan Agrowisata

$
0
0

Pemerintah Kabupaten Kediri melalui BKP3 mengadakan Bimbingan Teknis Penyuluhan Pertanian Budidaya Alpukat di kebun bibit CV Agro Utama Mandiri Lestari Kecamatan Ngadiluwih, Jumat (9/10). Kegiatan ini diikuti 80 peserta terdiri dari penyuluh dan petani dari Kecamatan Ngancar dan Mojo.

Tarwa 1

Kepala Bidang Penyuluhan, Susanto, SP., menerangkan kegiatan ini dilatarbelakangi Kabupaten Kediri sangat potensial dalam pengembangan budidaya buah alpukat. Namun kondisinya masih kurang berkualitas.

“Buahnya kecil dan panennya sedikit. Karena masih bibit zaman dulu dan penanganan teknologinya masih kurang. Harapannya dari kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan petani dan penyuluh dalam budidaya alpukat.” Jelas Susanto.

Susanto kembali menambahkan, budidaya alpukat selain meningkatkan kesejahteraan warga sekaligus untuk mendukung Kawasan Ngancar dan Mojo menjadi Kawasan Agrowisata. Kedepan pengembangan kawasan akan diarahkan dengan potensi daerah masing-masing.

Tarwa 2

“Ngancar selama ini terkenal akan sentra buah nanas, setelah itu strawberry. Sekarang juga akan dikembangkan ke alpukat. Pengembangan ini akan diselaraskan dengan potensi masing-masing daerah. Sehingga menjadi optimal hasil yang diraih.” tambah Susanto.

Pada kesempatan ini BKP3 mendatangkan Instruktur yang merupakan narasumber Majalah Trubus, Tarwa Mustofa, SP. M.Agr. Beliau merupakan praktisi buah dan sayur sukses di Kabupaten Kediri. Selain itu, Tarwa tercatat merupakan dosen Uniska Kediri.

Pada kesempata ini Tarwa memberikan materi pelatihan memperbanyak tanaman. Yakni melalui teknik Cangkok, Okulasi, Sambung Pucuk, Sambung Susu dan Top Working. Setiap peserta diajarkan tiap teknik dan cara pemeliharaannya.

Tarwa 3

“Potensi Kediri sangat besar akan pengembangan alpukat. Jangan dipandang remeh, bila Kediri akhirnya menjadi sentra alpukat itu manfaat yang didapat besar. Selain dijual bentuk buahnya bisa diolah menjadi aneka olahan makanan lain.” papar Tarwa.

“Belum dari penjualan bibit, pupuk dan tentunya efek berantai dari adanya Kawasan Agrowisata. Wisatawan datang, usaha warga sekitar seperti rumah makan, penginapan, oleh-oleh, dan lain-lain akan ikut menikmati.” Tutur Tarwa (Kominfo).

Ooooh…, Gunung Kelud Aku Pasti Kembali Menikmati Keindahanmu

$
0
0

Sirkuit Adventure Kelud semakin dicintai oleh seluruh masyarakat penghobi olah raga, halang rintang yang sanggup memacu adrenalin. Setelah Keluarga Besar Dinas Kominfo Kabupaten Kediri kini giliran Keluarga Besar BKP3 (Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Pertanian) Kabupaten Kediri, Jumat (9/10 ) berhasil menaklukkan sirkuit sepanjang 16 Km. Tanjakan dan turunan serta tebalnya debu tidak menyurutkan nyali para karyawan dan karyawati BKP3 Kabupaten Kediri.

BKP3 10

Bagi yang baru pertama merasakan lintasan ini pasti adrenalin akan terpacu kencang, tapi jangan khawatir setelah tau indahnya pemandangan disepanjang sirkuit rasa takut itu akan terbayarkan oleh pemandangan Gunung Kelud yang sangat indah. Sejauh mata memandang kita akan dibuat kagum dengan Gunung Kelud yang dikelilingi hutan dan luasnya perkebunan yang dikelola oleh Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Margomulyo.

BKP 3 2

Pengalaman seperti ini dirasakan oleh Binti salah satu karyawati BKP3 Kabupaten Kediri, ibu muda ini mengungkapkan kekagumannya akan Sirkuit Kelud dengan keindahan alamnya. Dia mengatakan baru pertama merasakan lintasan ini saya tidak henti-hentinya berteriak karena takut, eeeehh…, ternyata dibalik lintasan dengan ribuan tantangan ini ada keindahan yang sangat alami yang dimiliki oleh Gunung Kelud.

Ooooh…, Gunung Kelud aku pasti kembali menikmati keindahanmu dan menaklukkan Sirkuit Kelud. Saya akan mengajak teman-teman dan saudara untuk juga ikut merasakan keindahan yang dimiliki Gunung Kelud yang ditambah dengan suara Jeep Ofroad meraung raung yang mampu memecahkan keheningan alam. Tambahnya sambil menatap Gunung Kelud.

BKP 3

Hari ini berbeda dengan Jum’at kemarin, Plt Kepala BKP3 Kabupaten Kediri Ir. Junadi MM. mengajak seluruh rombongan untuk mampir ke Wisata Petik Strawberry yang terletak di Area Perkebunan Margomulyo. Di tempat ini pengunjung akan dimanjakan oleh kelezatan dan segarnya buah segar Strawberry Kelud.

Junadi mengatakan tujuan saya mengajak seluruh karyawan karyawti BKP3 Kabupaten Kediri adalah untuk mengenalkan potensi dan wahana baru yang ada di wisata Gunung Kelud. Kita harus bangga sebagai warga Kabupaten Kediri memiliki wisata yang sangat indah ini.

BKP3 4

Pembangunan dan penambahan wahana-wahana baru seperti ini akan menambah antusias seluruh masyarakat tidak hanya di Kabupaten Kediri saja, saya mengharapkan wisatawan dari luar daerah akan berkunjung dan menikmati eksotisme Gunung Kelud. (Kominfo).

Semua Berhak Cerdas, Semua Berhak Baca, Hak Buku Untuk Semua

$
0
0

Camat Kayen Kidul, Drs. Saiful Huda, MM meresmikan gedung baru Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang diikuti dengan Gelaran Buku Daar El Fikr di Desa Jambu, Kecamatan Kayen Kidul, Jum’at (9/10). Gedung baru TBM tersebut beralamat di Jalan Masjid nomor 423 Desa Jambu.

peresmian tbm 1

Sebagai informasi TBM El Fikr Desa Jambu ini telah meraih prestasi sebagai Taman Baca Terbaik Ketiga se-Indonesia. Sebelumnya TBM Desa Jambu sudah menyabet sebagai taman baca terbaik se-Jawa Timur mewakili Kabupaten Kediri.

Drs. Saiful Huda, MM dalam sambutannya menyatakan senang dan bangga Desa Jambu tergerak akan pentingnya membaca dan terus semangat belajar.

"Semoga peresmian fasilitas membaca ini dapat memberi dampak positif bagi remaja Desa Jambu dan menjadi inspirasi desa lainnya. Semoga Allah SWT memberi berkah dan kecerdasan bagi masyarakat Desa Jambu." terang Saiful.

peresmian tbm 2

Kepala TBM Desa Jambu, Akhmad Iwan Susilo mengisahkan kepada Tim Kominfo yang berkunjung bahwa sebelumnya TBM El Fikr tidak memiliki gedung. Hanya sebuah ruang kecil milik pembina TBM yakni milik Drs. Khoiri.

"Tahun 2008 taman baca ini didirikan. Bertempat di sebuah ruang pinjaman pak Khoiri. Alhamdulillah berkat waqaf dan gotong royong warga, sekarang TBM El Fikr sudah memiliki gedung sendiri." kenang bapak satu anak ini.

Taman baca ini berawal dari keprihatinan 7 pemuda Desa Jambu yakni Khoiri, Imam, Saifudin, Zainul Habib, Ichwan Santoso, Iska dan Ida akan tingginya angka putus sekolah di Desa Jambu. Selain itu mereka juga mengeluhkan kurangnya minat baca remaja dan ruang kreatifitas bagi remaja di luar kegiatan sekolah.

"Kebetulan kami bertujuh adalah guru di MTS Miftahul Huda Desa Jambu. Dari keprihatinan tersebut kami mengumpulkan koleksi buku dari pribadi kami masing-masing. Lalu terkumpulah 300 koleksi judul buku. Dari situ kami bolehkan anak-anak meminjam untuk dibaca dan ternyata sambutan remaja Desa Jambu sangat bagus." Ujar pria yang akrab disapa Iwan ini.

Kini koleksi buku taman baca ini sudah mencapai 900 judul. Kegiatan yang dilakukan pun meluas tak hanya sekedar membaca buku saja, melainkan menerbitkan buku, diskusi buku, hingga mengkonsep kegiatan kesenian bertaraf Internasional.

peresmian tbm

"Teman-teman di taman baca ini sudah menerbitkan buku karangan sendiri sebanyak 6 judul. Salah satu judul yakni ‘Aku Dan Ibuku’ telah menjadi koleksi perpustakaan Nasional di beberapa negara Yakni Australia, Jepang, Amerika Serikat dan Belanda."Ungkap Iwan.

"Termasuk juga teman-teman di taman baca Desa Jambu sukses ambil bagian dalam event kesenian bertaraf International dalam Tajuk Tobong Art Festival bulan lalu. Mereka semua turut serta dalam mengkonsep dan menyelenggarakan Tobong Art Festival." Tambahnya.

Ke depan, visi dan misi iwan bersama teman-teman selaku pengelola TBM adalah Gedung baru ini akan dijadikan ruang publik bagi kegiatan sosial, kesenian, agama dan pertanian Desa Jambu.

"Harapannya tidak hanya membaca buku dan diskusi buku saja namun juga diskusi kelompok tani, diskusi kesenian, atau bisa juga pendampingan pelatihan UMKM. Intinya Taman Bacaan Masyarakat Desa Jambu ini adalah milik warga yang ingin belajar dan terus belajar. Sesuai dengan motto kami semua berhak cerdas, semua berhak baca, hak buku untuk semua." tandas Iwan. (Kominfo)

Mengolah Sampah Plastik Menjadi Berkah Rupiah

$
0
0

Banyaknya sampah plastik tiap hari yang dihasilkan oleh setiap orang, selama ini sering dianggap tidak bermanfaat dan berakhir di pembuangan saja. Ditangan orang-orang kreatif dan berjiwa bisnis cerita tentang sampah plastik dapat dijadikan produk baru yang sangat bermanfaat.

Sampah 1

Salah satunya adalah Nuning Sulistyani, ibu satu anak menangkap peluang usaha pengolahan sampah menjadi berkah rupiah. Usaha pengolahan sampah miliknya dimulai sejak tahun 2012 dengan spesifikasi pengolahan sampah botol plastik.

Awalnya Nuning melihat bahwa sampah botol plastik dapat ‘diuangkan’ lagi. Namun dirinya menghindari sekedar menjual botol bekas saja. Dirinya lalu mencari informasi lebih mengenai pengolahan botol plastik di Surabaya.

Sampah 2

“Semua tahu kalo botol plastik bekas bisa jual dan menjadi rupiah. Oleh karena itu biasanya ibu-ibu menyimpan botol-botol bekas untuk dijual rosok. Menangkap peluang itu saya kumpulkan semua informasi kemana sampah plastik ini dijual dan dijadikan apa. Namun saya hindari jadi pengepul rosok, soalnya sudah banyak.” Jelas Nuning.

Dari perjuangannya mencari informasi sana sini tentang botol platik, pada akhirnya diambil kesimpulan bahwa pasca sampah ini terkumpul di pengepul lalu dibawa ke penggilingan. Baru setelah sampah digiling dibawa ke pabrik untuk diolah menjadi bijih plastik yang selanjutnya di-recycle lagi menjadi produk baru produk plastik.

Sampah 3

“Disini baru saya tangkap peluang untuk mengambil usaha penggilingan plastik. Saya optimis bisa karena pengerjaan mudah, modal yang dibutuhkan tidak terlalu besar, teknologinya sederhana, produk yang dihasilkan selalu diterima pabrik berapapun jumlahnya serta belum ada pesaing besar di wilayah kediri.“ Jelas ibu 34 tahun ini kepada tim Dinas Kominfo.Sabtu ( 10/10 )

Kini rumahnya di Dusun Payak, Desa Tanon, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri nampak selalu riuh dengan 21 orang tenaga kerja yang sibuk bekerja memilah-milah jenis plastik setiap harinya. Pilahan botol plastik di kelompokkan berdasar jenis warna dan bahan pembuatannya.

“Dipilah berdasar jenis plastik apakah PET, HDPE, PVC, LDPE, PP, PS yang biasanya tertera di bagian bawah botol plastic, setelah itu baru digiling menggunakan mesin lalu dijemur diteriknya matahari. Barulah selanjutnya dijual ke pabrik pengolahan bijih plastik di Surabaya.” tambah Nuning saat menjelaskan gambaran rangkaian produksi.

Sampah 4

Sampah plastik sangat sulit terurai dan butuh waktu ratusan tahun, sehingga menjadi permasalahan bagi lingkungan. Oleh karena itu usaha pengolahan sampah plastik ini sangat penting untuk mengurang pencemaran lingkungan juga sangat penting demi kelangsungan hidup keluarga. jelas Nuning.

“Saya berpesan kepada seluruh masyarakat, utamanya para generasi muda untuk selalu peduli kepada lingkungan. Pilahlah sampah ketika dibuang apakah termasuk sampah kering atau basah. Seperti sampah plastik baru bisa terurai oleh tanah setelah ratusan tahun. Sehingga perlulah menjadi kesadaran pada pribadi masing-masing untuk mencintai lingkungan demi kelangsungan hidup kita bersama.” Pesan Nuning. ( Kominfo )

“Ita Jaya Gorden” Selalu Utamakan Kualitas dengan Harga Murah

$
0
0

Gorden adalah sebuah furniture yang memiliki peranan yang sangat penting bagi sebuah ruangan. Dalam sebuah rumah atau suatu ruangan, gorden memiliki fungsi untuk memberi kesan keindahan. Selain itu gorden juga memiliki fungsi untuk menghalau sinar matahari dari luar serta berguna untuk menutupi bagian dalam ruangan agar tak terlihat dari luar.

ita gorden 1

Di Kabupaten Kediri terdapat UMKM yang bergerak di bidang usaha Gorden. Adalah Ita Retno Sari, warga Desa Klepek wilayah Kecamatan Kunjang. Usaha gorden milik Ita ini diberi nama Ita Jaya Gorden.

Dulunya Ita adalah seorang ibu rumah tangga biasa. Berawal dari ketertarikannya dalam hal gorden, Ita lalu mencoba-coba membuka usaha gorden. “Usaha gorden saya ini saya rintis sejak tahun 2011 silam. Dalam prosesnya, saya beli kain gorden sebagai bahan dasar untuk gorden, kemudian saya rancang model, diberi aksesoris dan hiasan-hiasannya.”

Dalam usaha gorden miliknya, Ita membagi kualitas gorden miliknya menjadi 2 tipe, yakni tipe biasa (standar) dan tipe high class. Harga yang ditawarkanpun juga relatif, tergantung dari tipe, bahan dan tingkat kesulitan dalam pembuatan. Kisaran harga gorden yang dijual di Ita Jaya Gorden, mulai harga 20 ribu hingga 1,5 juta per meternya.

“Saya memang tidak mematok tinggi harga gorden yang saya jual, dan harga gorden saya masih bisa di nego. Selain itu saya juga tetap mengutamakan kualitas gorden yang baik. Saya selalu menjaga kualitas dari aksesoris (renda dan pita) dan pelengkap gorden, karena itu akan meningkatkan daya tarik para pembeli.” Ujar Ita.

ita gorden 2

Saat tim Kominfo berkunjung ke kediaman Ita.Minggu (11/10), nampak para karyawan Ita Jaya Gorden sedang mengerjakan penjahitan gorden. Dalam mengembangkan usahanya, Ita memiliki 9 orang karyawan tetap, ditambah dengan karyawan lepas (borongan) yang biasa memasang gorden.

Dalam satu hari, Ita Jaya Gorden mampu memproduksi 100 gorden dengan tipe biasa (standar). Sedangkan untuk tipe high class, mampu menghasilkan 10 gorden dalam sehari. Dalam satu bulan Ita mampu meraup omzet sebesar 20-25 juta untuk tipe high class.

Sedangkan untuk tipe biasa, dalam sebulan Ita mendapatkan omzet kisaran 10 juta. Bahkan saat Ita mengikuti pameran dalam Pekan Budaya dan Pariwisata Kabupaten Kediri tahun 2015 ini, omzet Ita Jaya Gorden mencapai 50 juta.

Dalam pemasaran produk-produk miliknya, Ita lebih mengandalkan untuk door to door dan menjualnya lewat kios-kios. Hal ini dirasa Ita lebih mengena dan dapat berinteraksi langsung kepada para konsumennya.

ita gorden 3

“Sampai saat ini saya juga masih nyales produk saya sendiri. Keliling kerumah-rumah warga. Memang untuk segmentasi produk saya ini adalah rumah baru dan perumahan yang baru ditempati. Karena setiap rumah baru pasti memerlukan gorden. Rencananya saya juga akan membuka galeri gorden dan memanfaatkan social media untuk mengembangkan dan memasarkan usaha saya ke luar daerah.” Terang Ibu dua anak ini.

Untuk memanjakan para konsumennya, Ita juga memberikan fasilitas yang sangat menarik. Yakni layanan laundry gorden secara gratis. Dan juga apabila gorden ada kerusakan, bisa langsung menghubungi via telepon dengan servis gratis garansi 1 tahun.

Saat ini Ita memiliki cita-cita, untuk bisa mempercantik Kantor Pemerintah Kabupaten Kediri yang beralamat di Jalan Soekarno-Hatta No. 1 Kabupaten Kediri dengan gorden miliknya. “Saya yakin dengan gorden milik saya, kantor Pemda Kabupaten Kediri akan jauh lebih cantik. Karena gorden milik saya kualitasnya bagus dan juga tampilannya yang sangat menarik.” Tambah Wanita 32 tahun ini.

Jika anda ingin menghias dan mempercantik rumah anda dengan gorden yang berkualitas, anda bisa datang Ita Jaya Gorden atau di rumah Ibu Ita Retno Sari di Desa Klepek Kecamatan Kunjang. Atau anda bisa melakukan pemesanan via telepon di nomor 081 335 017 822. (Kominfo)

OJK Kediri Resmikan Kantor Baru

$
0
0

Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia yang merangkap sebagai Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Nelson Tampubolon, secara resmi meresmikan Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kediri.

Peresmian yang bertajuk Operasionalisasi Kantor OJK Kediri ini digelar pada hari Senin, 12 Oktober 2015. Kantor OJK Kediri yang baru ini beralamatkan di Jalan Brawijaya nomor 3 Kediri. Sebelumnya Kantor OJK Kediri berada di Gedung Bank Indonesia Lantai 4.

Kantor Baru  OJK 1

Dalam sambutannya Nelson Tampubolon ingin pelayanan Jasa Keuangan di Kediri ini lebih terawasi dengan baik. Dan juga Kantor OJK Kediri menjadi lebih terbuka kepada masyarakat dalam hal pengaduan dan perlindungan konsumen.

“Semoga Perekonomian di Kediri bisa tumbuh menjadi lebih baik lagi. Dan juga saya berharap kepada karyawan OJK Kediri, dengan adanya gedung baru ini para karyawan menjadi lebih bersemangat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Terang Nelson.

Kantor Baru OJK 2

Sementara itu Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan Kediri Bambang Hermanto menjelaskan bahwa Kehadiran OJK yang tercantum dalam UU nomor 21 tahun 2011, adalah sebagai regulator Industri Jasa Keuangan.

“Kantor OJK Kediri ini meliputi wilayah eks-Karesidenan Kediri dan eks-Karesidenan Madiun yang mencakup 13 Kota dan Kabupaten. Sampai dengan bulan Juli 2015 jumlah Kantor Lembaga Jasa Keuangan yang berada di wilayah kerja Kantor OJK Kediri sebanyak 1741 kantor.” Jelas Bambang.

OJK 3

1741 Kantor Lembaga Jasa Keuangan tersebut terdiri dari 73 Kantor Cabang Bank Umum. Kemudian 568 kantor BPR dan BPRS (yang terdiri dari 79 kantor pusat 141 kantor cabang dan 348 kantor kas). Lalu Industri keuangan non bank sejumlah 217 kantor dan 883 Kantor Lembaga Keuangan Mikro yang berbentuk Badan Kredit Desa yang aktif.

“Jumlah Lembaga Jasa Keuangan tersebut dapat menjadi potensi untuk menggerakkan dan lebih memajukan ekonomi daerah, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas apabila dikelola dengan baik. Oleh karena itu kerjasama antara OJK, Bank Indonesia, Pemerintah Daerah dan Lembaga Jasa Keuangan harus terus dipererat.” Tambah Bambang. (KOMINFO)

Dinas Kominfo Gelar Pelatihan Jurnalistik

$
0
0

Jurnalistik 1

Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan pelatihan SDM bidang jurnalistik untuk pelajar SMA sederajat. Kegiatan ini dilaksanakan mulai Senin (12/10) sampai dengan Jumat (16/10) di Hotel Selopanggung, Desa Selopanggung, Kecamatan Semen.

Sebanyak 80 perwakilan siswa dari SMA, SMK, MA Se-Kabupaten Kediri hadir sebagai peserta dalam acara ini. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan oleh Dinas Kominfo.

Kepala Dinas Kominfo, ir. Adi Suwignyo, M.Si. Menyampaikan kegiatan ini bertujuan menambah ilmu dan wawasan pelajar dalam bidang jurnalistik. Diharapkan dari pelatihan ini dapat memotivasi pelajar berani menulis sikap kritisnya demi kemajuan pembangunan dan menjadi reportase sebuah berita.

Jurnalistik 2

"Jurnalis profesional berangkat dari kemauan belajar dan hobby menulis. Jadi, bukan tidak mungkin dari kegiatan ini lahir jurnalis yang hebat dari Kabupaten Kediri beberapa tahun kedepan. Siapa yang tahu? Pada akhirnya diantara kalian akan berprofesi sebagai reporter yang menulis tentang potensi Kabupaten Kediri di media massa." kata Suwignyo memotivasi peserta diklat.

Pada kesempatan ini dinas kominfo menghadirkan praktisi profesional di bidang jurnalistik sebagai pengarah diklat. Yakni Tauhid dan Arif Hanafi dari Jawa Pos Radar Kediri serta Rofiq Huda dari Radio Andika.

Jurnalistik 3

Para peserta pada kesempatan ini mendapatkan pelajaran mengenai materi jurnalistik media cetak, jurnalistik online, jurnalistik radio dan fotografi jurnalistik. Pada kesempatan akhir Diklat, setiap peserta mendapat tugas melakukan reportase di obyek wisata Air Terjun Irenggolo di Kecamatan Mojo. Hasil reportase tersebut selanjutnya ditulis menjadi berita dan reportase terbaik berhak diunggah di web resmi Kabupaten Kediri, www.kedirikab.go.id ( Kominfo )


Tahun Ini Bangkitnya Pertanian Kabupaten Kediri

$
0
0

Penjabat Bupati Kediri, Dr. Idrus, M.Si melakukan Panen Raya Kedelai di Desa Ploso, Kecamatan Mojo, Selasa (13/10). Panen raya ini dilakukan diatas lahan seluas 40 hektar dari total 300 hektar lahan pertanian kedelai di Kecamatan Mojo.

panenraya mojo 1

Dalam kesempatan ini sekaligus dilakukan Pencanangan Industri Hilir Berbasis Bahan Baku Kedelai Nasional. Turut hadir dalam acara ini ini Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur , Dirjen Perdagangan Luar Negeri, dan jajaran Forkompimda Kabupaten Kediri.

PJ Bupati Kediri mengatakan,tahun 2015 ini menjadi pembuktian kebangkitan pertanian dari Kabupaten Kediri. Berdasarkan data Dinas Pertanian Kabupaten Kediri hingga bulan September 2015, Kabupaten Kediri telah mencapai target produksi tahun ini untuk komoditas padi, jagung dan kedelai.

"Hingga September, padi sudah mencapai 104 persen dari target, Jagung 103 persen, dan kedelai sudah lebih dari 200 persen. Tentunya masih akan bertambah mengingat tahun 2015 masih tersisa dua bulan lagi. Tahun ini adalah Tahun Kebangkitan Kabupaten Kediri." Jelas Idrus.

PJ Bupati kembali menambahkan, luasan tanam kedelai tahun ini bertambah dari 500 hektar tahun lalu menjadi 2.000 hektar hingga akhir tahun ini. Kedepan harapannya dengan hasil panen meningkat dan jaminan pemasaran melalui kerjasama dengan industri hilir berbahan baku kedelai, akan memacu petani terus bergairah menanam kedelai.

panenraya mojo 2

"Sehingga bisa mengurangi ketergantungan akan impor kedelai. Selain itu kerjasama ini menjadi jaminan dan meningkatkan posisi tawar petani sehingga tidak menjadi korban permainan tengkulak." Tambah Idrus.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, Ir. Wibowo Eko Putro, menyampaikan Kabupaten Kediri memiliki peran penting dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Keberhasilan pertanian terutama di tujuh komoditi strategis adalah prestasi yang patut diapresiasi.

“Tujuh komoditi yakni padi, jagung, kedelai, daging, gula, bawang merah dan cabai dari Kabupaten Kediri menjadi Acuan Stok dan Harga Nasional. Khusus kedelai Perluasan area tanam dari 500 hektar menjadi 2000 hektar dalam setahun adalah luar biasa. Ayo bersama-sama wujudkan Kediri menjadi sentra kedelai nasional.” Tutur Wibowo Eko

panenraya mojo 3

Usai secara bersama-sama melakukan panen raya, PJ Bupati Kediri dan Kepala Dinas Pertanian Jawa Timur memberikan pula bantuan alat pertanian berupa lima buah pompa air kepada Gapoktan di Kabupaten Kediri.

Selanjutnya, dilakukan pula nota kesepahaman jual beli kedelai hasil panen petani kepada industry hilir berbahan baku kedelai. Pada acara ini perwakilan industri hilir adalah Pusat Oleh-Oleh ‘GTT’ dari Kecamatan Ngasem dan Kecap Sawi ‘Mantap’ dari Kecamatan Semen. (Kominfo)

Standardisasi Produk UMKM Kelud Mandiri Tingkatkan Daya Saing di Pasar Bebas MEA

$
0
0

Paguyuban UMKM Kelud Mandiri Kabupaten Kediri menggelar Workshop UMKM. Tema yang diambil dalam Workshop tersebut adalah “Peran Standardisasi Dalam Meningkatkan Daya Saing Produk UMKM di Pasar Bebas MEA 2015.”

Workshop tersebut digelar pada hari Selasa tanggal 13 Oktober 2015, di Gedung Kadin (Kamar Dagang dan Industri) Kabupaten Kediri. Para peserta yang hadir berasal dari pelaku UMKM yang tergabung dalam Paguyuban UMKM Kelud Mandiri di Kabupaten Kediri.

pelatihan SNI 1

Acara Workshop UMKM tersebut dibuka oleh Ketua Umum Kadin Kabupaten Kediri H.Rahmadi Yogiantoro, ST. Dalam sambutannya Yogiantoro menjelaskan bahwa saat ini setiap usaha kecil, menengah maupun usaha berskala besar harus memiliki SNI (Standar Nasional Indonesia).

“Dalam Workshop ini, merupakan langkah awal dalam upaya menembus pasar Global dan menambah wawasan kepada para pelaku UMKM yang ada di Kabupaten Kediri mengenai pentingnya memiliki SNI.” Ujar Yogiantoro.

Pernyataan Yogiantoro tersebut juga didukung oleh salah satu narasumber Workshop, yakni Dra. Sofie Kusminarsih, MM., CPHR. “Gerakan Nasional Penerapan SNI (GENAP) ini merupakan sebuah tanda, bahwa para pelaku usaha yang ada di Indonesia khususnya di Kabupaten Kediri harus segera memperoleh SNI.”

pelatihan SNI 2

Hal tersebut dikarenakan, setiap Negara yang ada di dunia ini pasti memiliki standar masing-masing dalam produk yang dihasilkan. Terutama untuk produk-produk yang akan di ekspor maupun di impor.

“Standar yang dimiliki Indonesia yakni SNI sudah diterima dan diakui oleh negara-negara yang tergabung dalam ASEAN. Sehingga produk yang sudah berlabel SNI bisa di ekspor dan diterima oleh Negara ASEAN.” Ungkap Sofie.

“Tetapi untuk negara diluar ASEAN, misalnya Jepang, China, Jerman, Amerika dan lainnya memiliki standar yang lebih tinggi dari standar negara ASEAN. Sehingga setiap produk yang akan masuk ke negara-negara tersebut harus menyesuaikan kualitasnya dengan standar di negara itu.” Tandasnya.

Dalam memperoleh label SNI memang tidaklah mudah. Akan tetapi jika para pelaku usaha sudah memperoleh SNI, pemasaran produk-produknya bisa mencapai luar negeri. Sehingga usaha yang dimiliki kian berkembang dan meningkatkan kesejahteraan para usahawan. (Kominfo)

Pamor Bunga Puring Semakin Meningkat

$
0
0

Puring adalah salah satu jenis tanaman hias yang saat ini lagi ngetren di kalangan penghobi tanaman hias atau bunga. Tanaman hias ini memiliki beraneka macam jenis warna dan bentuk daun. Warna daun puring yang banyak ditemui biasanya merah, namun ada pula yang berwarna hijau, kuning, cokelat dan campuran warna-warna itu.

puring 1

Bentuk daun puring ada yang bulat telur, panjang lonjong, seperti panah, atau berupa pita lebar. Pinggiran daun ada yang halus ada pula yang berombak, keriting malahan ada yang terpeluntir. Saking bervariasinya, nama marganya yaitu Codiaeum diberi tambahan Variegatum.

Di Kabupaten Kediri, sudah berdiri satu komunitas para penghobi puring yang diberi nama KPK (Komunitas Puring Kediri). Sejak berdiri kurang lebih satu tahun yang lalu, anggota KPK sudah mencapai 100 orang.

Rabu (14/10), Tim Kominfo berkesempatan untuk berkunjung ke rumah ketua Komunitas Puring Kediri, Iskak, di Desa Susuhbango Kecamatan Kandat.Pemandangan pertama menyambut kedatangan Tim Kominfo ketika memasuki pelataran rumah Iskak adalah deretan Puring dengan ranting-rantingnya terdapat bekas-bekas penyetekan. “Puring yang dipilih untuk distek ini adalah puring paling bagus. Istilahnya, unggulan di antara puring-puring lainnya.” Terang Iskak.

puring 2

“Contohnya puring ini, namanya Elizabeth.” Ujar Iskak sambil menunjuk ke tanaman puring berdaun merah dengan corak abstrak yang cantik. Kelebihan Elizabeth dibanding dengan jenis puring lainnya adalah warnanya lebih kompak dan tangkai daunnya pendek. Hal yang membuat puring bertangkai pendek menjadi idola adalah kesan rimbun yang muncul pada tanaman puring tersebut sehingga terlihat indah bila dijadikan pajangan. Jelas Iskak

Selain Elizabeth, Iskak juga menyediakan berbagai macam jenis puring yang tidak kalah bagus dengan Elizabeth seperti Red Dragon. Puring ini didominasi oleh warna hitam dan merah sehingga memberikan kesan sangar. Jenis lain yang banyak diminanti adalah Veronika. “Bentuk daunnya unik dan lebar. Perpaduan hijau dan kuningnya juga bagus. Jenis Veronika ini masih limited edition. Jadi peranakannya saja berani dijual mahal.” Tutur Iskak.

puring 3

Bagi peminat puring berdaun lebar dengan diameter antara 15-25 cm, Iskak juga memiliki puring bernama Kipas Dewa. Warnanya ini kuning mentega dan hijaunya tajam dan diameter daunnya yang terbesar bisa mencapai 50 cm. “Ada juga Elvira. Ini kembarannya Veronika. Sama cantiknya. Dan ini namanya Angelica, daunnya perpaduan antara pink dan hijau.” Kata Iskak.

Masih belum cukup, Iskak menyebutkan jenis-jenis puring lainnya sambil menunjukkan kepada Tim Kominfo wujud tanamannya. “Ini Lion King, Zahra, Dolores, Victory, Lady Rose, Monalisa, Red Devil dan Manik Maya.” Tambahnya dengan fasih. (Kominfo)

Workshop TI bagi PNS dan Pelaku UMKM

$
0
0

IMG 8737Guna meningkatkan kompetensi PNS di bidang teknologi informasi, Pemerintah Kabupaten Kediri mengadakan workshop Teknologi Informasi bagi PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kediri. Workshop digelar sebanyak 2 kali yaitu pada tanggal 6 Oktober 2015 diikuti oleh 52 peserta dari 26 Kecamatan dan tanggal 13 Oktober 2015 diikuti + 50 peserta dari seluruh SKPD . Workshop tersebut diadakan di Aula Dinas Kominfo Kabupaten Kediri.

Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Kediri Adi Suwignyo mengatakan bahwa Pemkab Kediri berusaha menerapkan system e-government dalam pemerintahan, sebagai langkah awal sudah diterapkan aplikasi Siabjo sebagai system absensi PNS berbasis sidik jari online.

“Tahun depan Pemkab Kediri akan menerapkan aplikasi E-surat, sehingga tahun depan pengiriman surat antar satker sudah tidak menggunakan kertas lagi,” Kata Adi.

Terkait dengan infrastruktur TI, untuk mempercepat koneksi data, Dinas Kominfo yang melayani jaringan internet SKPD se Kabupaten Kediri telah melakukan migrasi dari jaringan yang berbasis radio ke jaringan Fiber Optic yang kecepatannya lebih andal.

“Kami tidak mau mendengar ada keluhan akses internet lambat, karena kami sudah memberi akses sebesar 4 Mbps untuk setiap satker,” Kata Adi Suwignyo.

Adi Suwignyo juga berharap agar setiap SKPD mengisi website subdomain yang sudah dibuatkan oleh Dinas Kominfo Kabupaten Kediri.

Samsul Hadi, pemateri pada workshop tersebut yang juga merupakan direktur CV Adi Satya sebagai pengembang aplikasi Siabjo menyampaikan bahwa peserta workshop akan diajari tentang troubleshooting seputar apilkasi dan fingerprint.

Untuk membantu pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kabupaten Kediri, Dinas Kominfo juga mengadakan workshop TI untuk pelaku UMKM pada tanggal 15 Oktober 2015 yang diikuti oleh 50 peserta.

Pada workshop tersebut, para pelaku UMKM diberikan sebuah halaman website untuk mempromosikan produknya.

Damin, pemilik UMKM Kacang Goreng mengatakan sangat terbantu dengan workshop TI ini, karena dia bisa mempromosikan produknya lewat internet.

“Terima kasih saya sudah difasilitasi untuk membuat laman website ini, semoga produk saya semakin dikenal” Kata Damin.

Rapat Koordinasi, Tingkatkan Etos Kerja dan Semangat Kerja PPL

$
0
0

Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Pertanian Kabupaten Kediri menggelar Rapat Koordinasi Wilayah. Rapat Koordinasi Wilayah tersebut diselenggarakan di Rest Area Gunung Kelud (Kamis 15/10), tepatnya di Gedung Theater dan Museum Gunung Kelud.

rakor ppl 1

Acara tersebut diikuti oleh para PPL (Petugas Penyuluh Lapang) yang ada di 2 eks-Korcam, yakni eks-Korcam Pare dan eks-Korcam Ngadiluwih. Dari eks-Korcam Pare, sebanyak 30 PPL hadir mengikuti Rapat Koordinasi Wilayah. Kemudian sebanyak 40 PPL hadir dari eks-Korcam Ngadiluwih.

Plt Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Pertanian Kabupaten Kediri Ir. Junadi, MMA menjelaskan, bahwa kegiatan Rapat Koordinasi Wilayah ini bertujuan untuk memupuk kerjasama antar PPL dan meningkatkan kinerja.

“Rapat Koordinasi Wilayah ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama teman-teman Penyuluh. Harapan saya dengan adanya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan semangat kerja, etos kerja, dan kinerja para Penyuluh.” Ungkap Junadi.

rakor ppl 2

“Peranan para Penyuluh sangatlah besar, karena merupakan ujung tombak dari program BKP3. Tugas utama dari para penyuluh adalah melakukan pendampingan kepada para petani, kelompok tani dan wanita tani misalnya Pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari dan Pengembangan Lumbung Pangan.” Tambah Junadi.

Kepala Bidang Pengembangan Kelembagaan Penyuluh dan Petani BKP3 Ir. H. Suko Budiono, MM menjelaskan bahwa BKP3 selalu rutin mengadakan Rapat Koordinasi Wilayah, 2 kali dalam satu tahun.

“Selain untuk meningkatkan kinerja, kegiatan ini juga mensinergikan para penyuluh. Penyuluh sendiri adalah pendamping dan pengawal program. Pemilihan lokasi kali ini (Rest Area Gunung Kelud) sekaligus sebagai sarana promosi Agro Wisata baru di Gunung Kelud, yakni wisata petik buah strawberry dan juga nanas.” Ujar Suko. (Kominfo)

Komposisi Bahan dan Ketepatan Waktu Rahasia Kesuksesan R & R Makmur Bakery

$
0
0

Kue merupakan salah satu makanan yang identik dengan kelembutan. Rasa yang manis dan bentuk yang bervariasi menjadi salah satu daya tarik sebuah kue. Dalam proses pembuatannya, komposisi bahan baku dan juga ketepatan waktu (saat berada di oven) menjadi penentu dalam hasil akhir pembuatan kue.

Kedua hal tersebut yang selalu dijaga oleh pasangan suami istri Zaenal Arifin dan Iin, yang memiliki usaha produksi kue basah dan kue kering. Pasangan tersebut merintis usaha kue ini mulai dari nol.

“Usaha kue saya ini sudah berjalan sekitar 8 tahun. Awalnya saya belajar membuat adonan kue dari tabloid jajanan dan juga majalah. Untuk memperdalam wawasan, saya ikut kursus pembuatan kue yang diadakan oleh salah satu perusahaan tepung. Kemudian atas inisiatif sendiri, saya ingin bekerja secara profesional dengan praktek langsung mulai dari awal.” Ungkap Iin kepada Tim Kominfo yang berkunjung, Jum’at (16/10).

Pernyataan Iin tersebut diamini oleh sang suami Zaenal Arifin. Dengan berlatar belakang profesi yang jauh dari kata memasak, Zaenal mendukung penuh ide dari sang istri, yang ingin berwirausaha.

“Sebelumnya saya berprofesi sebagai sopir mulai tahun 2000 di Bali sampai tahun 2006. Kemudian saya pindah ke Kabupaten Kediri dan mulai belajar dan membuka usaha kue. Semula kami hanya menggunakan oven kecil dengan pemanas kompor, pembuatan kue kami kerjakan berdua saja” kenang Zaenal.

Selanjutnya setelah mengikuti kursus tersebut usaha Iin berkembang pesat. Semula pemasaran hanya di sekitar lokasi usaha, setelah itu berkembang sampai ke kuar kota seperti, Lodoyo Blitar, Campurdarat Tulungagung, Nganjuk, Ploso Jombang bahkan sampai Surabaya.

Usaha kue kering dan kue basah milik Zaenal dan Iin diberi nama R & R Makmur Bakery, yang beralamatkan di RT.01/RW.01 Desa Panjer Kecamatan Plosoklaten. Dalam pengembangan usahanya, Iin pernah mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Kediri tahun 2012 berupa oven, mixer dan uang pembianaan yang disalurkan melalui Dinas Koperindag.

Sebagian alat perlengkapan dalam pembuatan dan pencetakan roti juga dibuat dan dimodifikasi sendiri oleh Zaenal. Mulai dari Mixer, Steamer, Loyang dan oven. Saat ini R & R Makmur Bakery kian berkembang, dengan karyawan sejumlah 25 orang.

Macam-macam produksi kue kering yang dihasilkan R & R Makmur Bakery adalah Caramel, Cake, Roti Gulung, Spiku, Tart Mini, Aneka Bolu, Pastel Kering, Bikang dan Pastry. Sedangkan kue basah yang dihasilkan mulai dari berbagai macam adonan seperti donat.

“Dalam pembuatan kue, kami menggunakan bahan dasar yang bermutu. Dan juga ketepatan waktu saat adonan berada di oven, karena jika waktunya kurang atau bahkan lebih akan mempengaruhi rasa dan tekstur kue.” Jelas Iin.

“Khusus untuk Caramel, menjadi olahan kami yang paling favorit dan paling sering dipesan oleh para konsumen. Selain karena rasanya yang lebih manis dari olahan lain, juga karena kelezatannya.” Tambah Iin.

Dengan banyaknya pesanan, dalam satu hari Iin dapat menghabiskan 4 kwintal telor, 2 kwintal tepung, dan 2 kwintal gula pasir. R & R Makmur Bakery melayani berbagai acara mulai hajatan pernikahan, khitanan, hajatan ulang tahun dan rapat-rapat maupun acara pesta lainnya.

Namun pada saat bulan jawa khususnya bulan Selo dan Suro, jumlah pemesan sedikit menurun. Sedangkan pada bulan Besar, Ruwah dan Syawal, jumlah pemesan kue akan melonjak dan produksinya akan naik tajam karena banyak warga yang hajatan.

Arum (29) wanita asal Desa Brenggolo Kecamatan Plosoklaten salah satu pembeli yang saat itu berkunjung ke tempat pembuatan roti Ibu Iin mengatakan bahwa dirinya senang membeli aneka kue di R & R Makmur Bakery karena pelayanannya cepat, murah dan lokasinya dekat rumah.

“Selain itu setiap saya memesan aneka kue, disini pasti tersedia meskipun saya memesannya mendadak. Misalnya saja saat ini, saya memesan kue untuk acara selamatan (pengajian) yang akan saya adakan nanti malam.” Ujar Arum.

Memang, usaha penjualan kue milik pasangan ini dibuka mulai pukul 6 pagi sampai pukul 9 malam. Tetapi jika sewaktu-waktu ada perlu, bisa mengetuk pintu rumah dan pasti akan segera dilayani.

Pemasaran R & R Makmur Bakery dilakukan dan didistribusikan sendiri oleh Zaenal bersama dengan 2 orang sopir. Dari hasil usaha ini Zaenal sudah bisa membeli tiga mobil untuk armada pengangkutan dan pengiriman kue serta beberapa petak sawah.

Jika anda membutuhkan aneka macam kue untuk kebutuhan hidangan pesta pernikahan, khitanan, rapat-rapat maupun keperluan konsumsi lainnya, anda dapat berkunjung langsung ke R & R Makmur Bakery. Yang beralamatkan di RT.01/RW.01 Desa Panjer Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri, atau dapat menghubungi melalui contact person Bapak Zaenal di 085856504973 atau 085736766121. (Kominfo)

Dukungan Pemkab Kediri Terhadap UMKM, Sukseskan Usaha Kue Bolu Bogarasa Klepek Kunjang

$
0
0

Bagi masyarakat yang lahir di era 80-an dan 90-an pasti akrab dengan jajanan tradisional. Salah satu jajanan tradisional yang masih banyak digemari adalah Kue Bolu. Kue yang manis dan terkenal akan keempukkannya ini bisa dijumpai di beberapa wilayah di Kabupaten Kediri.

bolu 1

Salah satunya terdapat di wilayah Kecamatan Kunjang, tepatnya di Dusun Klepek Desa Klepek. Di Desa Klepek ini ada salah seorang warganya yang berprofesi sebagai pembuat Kue Bolu.

Adalah Sujiati (35) warga Desa Klepek yang mulai memulai usaha kue bolunya sejak 17 tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 1998. Berawal dari pesanan tetangganya untuk membuat kue dalam acara hajatan pernikahan, usaha kue bolu itu masih tetap di jalankan Sujiati hingga kini.

“Resep ini saya dapatkan dari Ibu saya. Yang dulunya juga pernah membuka usaha kue bolu, meskipun hanya sebentar. Kemudian saya mulai usaha kue bolu ini, sejak 17 tahun lalu dan tetap saya pertahankan hingga sekarang.” Ungkap Sujiati.

bolu 2

Dalam pembuatan kue bolu, sehari Sujiati minimal menghabiskan 30 kg gula, 30 kg telor ayam dan 30 kg tepung terigu. Bahkan pada saat bulan Ramadhan lalu, dalam satu hari Sujiati menghabiskan 50 kg gula, 50 kg telor ayam dan 50 kg tepung terigu dalam membuat kue bolu.

Kesehariannya Sujiati dibantu oleh sang Ibu yang bernama Bibit. Meskipun hanya berdua saja, tetapi kecepatan produksi mereka tak bisa dipandang sebelah mata. Dalam satu jamnya pasangan Ibu dan Anak ini mampu menghasilkan 1,5 kg kue bolu.

Dalam mengembangkan usahanya, Sujiati mengaku pernah mengikuti pelatihan yang digelar Pemerintah Kabupaten Kediri. Dukungan Pemerintah yang getol dengan UMKM, dirasa Sujiati sangat membantu dirinya mengembangkan usaha kue bolunya.

bolu 3

“Saya pernah mendapatkan pelatihan pembuatan kue basah oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kediri, di BLK (Balai Latihan Kerja) Desa Bogo. Selain itu saya juga pernah mendapat pelatihan wirausaha dari Dinas Koperindag Kabupaten Kediri.” terang ibu 2 anak ini kepada Tim Kominfo, Sabtu (17/10).

Usaha kue bolu milik Sujiati ini diberi nama “Bogarasa”. Pemasaran kue bolu Bogarasa ini pernah kirim hingga Jakarta dan Kalimantan. Dalam sehari-harinya, pemasaran kue bolu Bogarasa hanya lewat pesanan.

“Alhamdulillah, meskipun lewat pesanan saja tetapi setiap hari selalu ada saja yang memesan. Khususnya pada saat ada hajatan pernikahan. Pernah saya menerima 1 pesanan kue bolu sebanyak 65 kg.” kenangnya.

bolu 4

Sujiati menambahkan, kue bolu miliknya ini tahan lama. Kue bolu yang baru matang mampu bertahan selama 1 bulan, tetapi jika musim penghujan minimal bertahan 2 minggu. Jika ada pesanan, dalam 1 kilogramnya Sujiati membandrol harga 32 ribu. Namun jika dijual, ukuran kemasannya ‘hanya’ setengah kilogram dengan harga 16 ribu.

Selain memproduksi kue bolu, Bogarasa juga memuat berbagai macam jajanan tradisional. Seperti bikang mawar, lemper, pastel, onde-onde senyum, roti tar dan cake. Rencananya Sujiati akan membuat etalase untuk produknya.

Jika anda ingin membeli kue bolu Bogarasa, anda bisa datang ke Dusun Klepek Desa Klepek Kecamatan Kunjang. Atau anda bisa menghubungi Ibu Sujiati di nomor 085 607 766 335. (Kominfo)


Memberantas dan Memutus Mata Rantai Prostitusi

$
0
0

SeminarPenutupan tempat-tempat lokalisasi oleh Pemerintah memiliki dampak negatif yang berimbas langsung kepada masyarakat. Tujuan pemerintah untuk memberantas dan memutus mata rantai Prostitusi membuat penyebaran para PSK (Pekerja Seks Komersial) semakin tidak terkontrol. Para PSK yang sehari-harinya berada dalam satu lokalisasi kini keberadaannya tersamarkan dan tetap menjalankan praktek ini secara terselubung.

Dari segi kesehatan kegiatan Prostitusi yang tidak terkontrol dapat menimbulkan dan menyebarluaskan berbagai macam penyakit menular yang sangat berbahaya hingga menyebabkan kematian. Salah satu penyakit menular yang paling ditakuti oleh seluruh masyarakat didunia adalah HIV/AIDS karena sampai sekarang penyakit ini belum ada obatnya.

Seminar 1Mengingat sangat berbahayanya praktek ini bagi masyarakat Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Komunikasi dan Informatika mengadakan acara Seminar dengan Tema “Penanganan Dan Penanggulangan Kegiatan Prostitusi di Kabupaten Kediri”. Dengan seminar ini diharapkan banyak orang yang mengerti akan bahayanya prostitusi dan dampak yang ditimbulkan.

Kegiatan seminar ini diadakan di Ruang Joyoboyo Kabupaten Kediri senin tanggal 19 oktober tahun 2015 yang dihadiri oleh seluruh Satker yang ada di Kabupaten Kediri. Dengan narasumber yang sangat berpengalaman menangani masalah prostitusi yaitu dari Dinas Sosial Kabupaten Kediri Drs. Eko Setiyono, M.Si dan Kepala UPT RSTS (Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Tuna Susila) Kediri Dra. Tini Widiati, MM dan juga mendatangkan 3 (tiga) pelaku kegiatan prostitusi. Secara gamblang kedua narasumber ini menjelaskan dan memberikan sosialisasi kepada seluruh tamu undangan agar disampaikan kepada masyarakat.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kediri dalam sambutannya yang disampaikan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Informasi Masyarakat Drs. Sujud Winarko, MM mengatakan Kegiatan prostitusi dapat mengganggu, merugikan keselamatan, ketenteraman dan kemakmuran baik jasmani dan rohani maupun sosial dari kehidupan masyarakat secara umum. hal ini karena kegiatan prostitusi melanggar adat istiadat dan norma yang berlaku dalam masyarakat, yaitu norma kesopanan, norma kesusilaan, norma agama, dan norma hukum.

Seminar PSK 4Sujud menambahkan dalam menanggulangi prostitusi, diperlukan peran pemerintah dalam usaha untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat memberi kesadaran dan tanggungjawab sosial untuk pencegahan kegiatan prostitusi.

Narasumber pertama dari UPT RSTS Kediri Dra. Tini Widiati, MM menyampaikan pemerintah menutup secara bertahap lokalisasi pelacuran, kemudian di UPT RSTS akan diberikan pelatihan keterampilan bagi para PSK sesuai dengan keahlian dasar yang mereka miliki. Selain itu Pemerintah memberikan bantuan modal untuk usaha agar bisa beralih profesi dan mampu mandiri secara ekonomi. Tingkat keberhasilan Pemerintah menangani para PSK adalah mayoritas wanita setelah mendapat pelatihan ditempat ini kembali kepada keluarga dan tidak menjalankan profesi lamanya dengan bekerja secara halal sesuai keterampilan yang dia miliki.

Narasumber kedua Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kediri Drs. Eko Setiyono, M.Si menjelaskan selain penyakit menular akibat dari prostitusi adalah adanya pengeksplotasian wanita oleh oknum yang memanfaatkannya mencari uang. Kalau seperti ini wanita yang yang bekerja sebagai PSK sebagai korban perdagangan manusia yang harus segera kita selamatkan. ( Kominfo )

“ Tarto “ Penemu Air Penghidupan Warga Desa Ngetrep

$
0
0

Musim kemarau di Desa Ngetrep tidak berbeda dengan desa lainnya di Kabupaten Kediri. Terik matahari yang panas dan menyengat, hujan yang belum turun sekalipun juga banyak penampakan pohon mulai meranggas. Namun satu hal yang aneh dan berbeda adalah saat puncak musim kemarau warga Desa Ngetrep justru sedang menanam padi !

Tidak seperti daerah lain, debit air irigasi yang mengairi sawah di Desa Ngetrep terbilang cukup lancar dan teratur. Oleh karena itu warga dapat menanam padi, jagung dan sayuran tanpa terkendala dengan air.

Sb air 1

Aliran air irigasi ini berasal dari puncak Gunung Wilis yang dialirkan melalui pipa hingga lahan pertanian warga. Pembuatan pipa ini didanai murni dengan swadaya warga dan dikerjakan secara gotong royong oleh warga Desa Ngetrep sendiri yang dimulai sejak tahun 2010.

Tokoh masyarakat yang berperan besar mengubah cerita desa yang kering dan tandus ini menjadi produktif, subur dan maju adalah Tarto . Berawal dari keprihatinan Tarto melihat para petani warga Desa Ngetrep terutama di Dukuh Tumpak Pelem, Dusun Beruk lahan pertaniannya selalu kekeringan ketika musim kemarau sehingga tidak bisa mendapatkan hasil dari pertaniannya yang berakibat roda perekonomian warga berjalan sangat lambat.

Sb Air 2

“Setiap kemarau warga hanya bisa pasrah karena tidak ada air ,sehingga saya muncul angen-angen (ide) untuk mengalirkan air dari puncak gunung wilis ke lahan pertanian. Kalau ide saya nantinya berhasil akan dapat meningkatkan ekonomi warga didesa ini yang rata- rata hidup sebagai petani, karena hasil pertaniannya akan lancar yang didukung dengan air yang cukup sepanjang waktu.“ Tutur pria kelahiran 40 tahun lalu ini.

“Lalu saya melihat Sungai Catut yang ada di batas desa ini selalu teraliri air kendati kemarau. Dari sini saya lalu menyisir Sungai Catut hingga puncak wilis guna memastikan sumber airnya, ternyata debet airnya sangat besar dan dapat menjadi sumber kehidupan warga Desa Ngetrep.” Kenang ayah dua anak ini.

Tarto selanjutnya menceritakan kepada semua warga didesanya setelah menemukan sumber air, dirinya mengajak berkumpul warga guna merealisasikan idenya. Disini lalu muncul pro dan kontra dalam mewujudkan ide tersebut. Sebagian warga beranggapan ide tersebut konyol karena melihat susahnya medan yang harus dilewati saat pengerjaan pemasangan pipa.

Sb air 3

“Namun akhirnya tercapai kata sepakat untuk dikerjakan pemasangan pipa, setiap kepala keluarga urunan 1 juta guna biaya pembelian pipa dan pengerjaannya dilakukan secara gotong royong oleh warga selama 26 hari tanpa upah. Ini bukan hal mudah karena sebagian besar warga adalah ekonomi lemah, namun semangat mereka ternyata melibas semua itu.” Jelas lulusan kejar paket C ini kepada Kominfo . Senin (19/10).

Akhirnya setelah melalui perjuangan yang melelahkan, pipa saluran air efektif digunakan mulai 2010. Dari penuturan tarto, Pipa ini membentang sepanjang 8.789 meter dan dapat mengairi lahan pertanian seluas 60 hektar. Setiap lahan warga dapat dialiri secara teratur setiap 14 hari selama 6 jam dengan tarif 10 ribu rupiah.

“Sekarang warga merasa senang lahan pertaniannya dapat terus ditanami karena selalu mendapat air secara teratur sepanjang tahun. Pernah salah satu warga yang saat itu panen padi dua ton, yang satu ton diberikan kepada saya. Saya ikut bahagia melihat perubahan ini, karena warga desa kami turun temurun mengkonsumsi tiwul sehingga akhirnya bisa panen padi adalah sesuatu yang luar biasa.” Tutur Tarto.

Dengan adanya perubahan ini, tidak hanya pertanian warga yang berkembang baik. Namun juga usaha ternak berbanding lurus menunjukan grafik yang positif. “setiap petani kini punya ternak sapi yang sebelumnya tidak bisa, karena ternak sapi juga butuh air banyak dan jaminan adanya makanan ternak.” Kata Tarto.

Sb Air 4

Perjuangan Tarto tidak berhenti sampai disini. kini dirinya mendorong warga dusun tumpak pelem untuk membudidayakan tanaman cengkeh. “hal ini karena tanaman cengkeh sangat cocok tumbuh didataran tinggi dan punya nilai ekonomis tinggi. Daun keringnya saja laku Rp.2.500,-/kg, gagangnya Rp.9.000,-/kg dan terutama yang sangat menjanjikan adalah bunganya Rp.97.000,-/kg, padahal tiap pohon bisa menghasilkan bunga 20 sampai 25 kg.” paparnya.

“Alhamdulillah dengan meningkatnya ekonomi warga ,bedampak pula pada tingkat pendidikan warga desa kami. Sekarang sudah banyak orang tua yang bisa membiayai anak- anaknya kuliah. Lulusan SMA juga sudah banyak. Semoga ini menjadi langkah awal yang baik kebangkitan warga Desa Ngetrep untuk maju dan menjadi desa yang mandiri.” tandas Tarto. ( Kominfo )

Festival Makanan Khas Daerah Tingkatkan Popularitas Kuliner Daerah

$
0
0

Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Pertanian (BKP3) Kabupaten Kediri bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten Kediri menyelenggarakan Festival Makanan Khas Daerah Kabupaten / Kota Se-Bakorwil Bojonegoro tahun 2015 di Convention Hall Area Simpang Lima Gumul, Selasa (20/10). Acara ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Jadi Provinsi Jawa Timur ke-70.

festival makanan 1

Penjabat Bupati Kediri, Dr. Idrus, MSi., dalam sambutan yang dibacakan Sekretaris Daerah Kabupaten Kediri, H. Supoyo, SH. M.Si., menyampaikan keberagaman makanan khas tiap daerah bisa menjadi ikon kuliner yang melengkapi daya tarik wisata suatu daerah. Perlu dilakukan upaya melestarikan agar tidak tersisih dan semakin mendapat tempat untuk dicintai masyarakat.

"Karena itulah kami mengapresiasi positif adanya festival makanan khas daerah Kabupaten / Kota Se-Bakorwil Bojonegoro ini. Semoga dapat meningkatkan citra dan popularitas makanan khas daerah jawa timur." jelas Supoyo.

festival makanan 2

Sebanyak tujuh Kabupaten / Kota Se-Bakorwil Bojonegoro ikut berpartisipasi dengan menampilakan makanan khas daerah masing-masing dalam acara ini. Diantaranya adalah Kabupaten Kediri, Kota Kediri, Kabupaten Jombang, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Tuban, dan Kabupaten Lamongan.

Kepala Bakorwil Bojonegoro, Drs. Agung Harianto, M.Si., mengatakan perhelatan Festival Makanan Khas Daerah Se-Bakorwil Bojonegoro merupakan agenda tahunan. Makanan yang beredar di sekitar masyarakat saat ini diserbu serba instan dan cepat saji.

festival makanan 3

“Padahal nilai gizinya kurang dibanding makanan tradisional bahkan masuk kategori tidak sehat. Sehingga banyak dampak negatif, sering kita jumpai anak muda sekarang terkena hipertensi, stroke, jantung dan kanker. Dan itu semua salah satu faktornya karena makanan.” Kata Agung.

“Perlu kita tingkatkan kepedulian kita terhadap olahan makanan lokal, sehat dan kreatif. Bila dikelola baik, makanan khas suatu daerah bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat juga menunjang pengembangan sektor wisata.” Tambah Agung.

festival makanan 4

Pada kesempatan ini sekaligus diselenggarakan Lomba Kreatifitas Makanan Khas Daerah. Adapun yang keluar sebagai juara pertama dalam lomba kali ini adalah Kabupaten Tuban. Selanjutnya posisi kedua diraih Kabupaten Jombang. Sementara sang juara bertahan Kabupaten Kediri, tahun ini menduduki peringkat ketiga. (Kominfo)

75 Orang THL Kabupaten Kediri Belajar Manajemen Pemasaran Hasil Pertanian

$
0
0

Mayoritas penduduk Kabupaten Kediri hidup dari sektor pertanian, oleh karena itu diperlukan berbagai pemikiran dan aktivitas untuk mendukung usaha petani sehingga dapat meningkatkan kesejahteraannya. Selain membantu dalam usaha produksi, yang tidak kalah penting adalah membantu mereka dalam hal memasarkan hasil produksinya.

Stdy BKP3 1

Masalah yang saat ini sering terjadi dan belum dapat teratasi adalah sering terjadinya harga anjlog pada saat panen raya, dan harga melambung tinggi di saat paceklik. Selain jumlah panen yang tidak teratur, naik-turunnya harga secara tajam itu juga disebabkan oleh mutu produksi yang kurang baik, pelaku dan penyelenggaraan pasar yang belum terorganisasi, sehingga tidak menguntungkan bagi petani .

Untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh petani tersebut BKP3 Kabupaten Kediri bertekad untuk belajar ke daerah yang sudah memiliki manajemen pemasaran hasil pertanian yang sudah lebih baik dan memiliki pasar induk sebagai tempat yang tepat menyalurkan hasil pertanian.

Stdy BKP3 2

Pemerintah Kabupaten Kediri melalui BKP3 melakukan kunjungan kerja ke PIOS (Pasar Induk Osowilangon Surabaya). kunjungan ini melibatkan seluruh THL (Tenaga Harian Lepas) BKP3 Kabupaten Kediri sebanyak 75 orang yang dilaksanakan pada hari Selasa ( 20/10 )

Menurut Plt Kepala BKP3 Kabupaten Kediri Ir. Junadi MM alasan memilih Pasar Induk Osowilangon adalah karena dari segi manajemen pasar ini sangat baik yang dijalankan dengan system syariah yaitu berapa banyak pedagang membawa sayur ataupun buah maka mereka harus membayar sesuai beratnya. setiap barang yang masuk kepasar ditimbang terlebih dahulu dan setiap 1 (satu) tonnya dikenakan retribusi Rp.73.000,-. Hasil dari retribusi untuk perawatan pasar agar para pedagang dan pembeli nyaman transaksi ditempat ini.

Junadi menambahkan para THL yang terjun langsung kelapangan bisa mengawal para petani sejak mulai menanam hingga pasca panen, inilah yang dimaksud pengawalan dari hulu sampai ke hilir. Jadi tidak akan terjadi gejolak yang dialami petani sehingga para petani mendapatkan keuntungan. Dalam kegiatan kunjungan kerja sebagai upaya Pemerintah Kabupaten Kediri meningkatkan kesejahteraan petani dan pengembangan perekonomian daerah.

Stdy BKP3 3

Dalam kunjungan ini mendapat sambutan hangat dari pihak Pasar Induk Osowilangon, ibu Rahayu Trisilla Ariani, SE menyampaikan bahwa pasar ini berdiri sejak tahun 2010 terletak pada lahan 3,5 Ha dengan kapasitas 500 lapak dan terbagi menjadi 2 (dua) komoditi yaitu buah dan sayur. Sekarang ini pasar Induk Osowilangan memiliki sekitar 350 pedagang. Pasar ini mulai ramai transaksi adalah pada saat sore hari hingga pagi hari.

Ketika dihadapan para THL ibu Trisilla sebagai pimpinan pasar ini kagum dengan hasil pertanian Lombok dari Kabupaten Kediri. tidak hanya Lombok saja dipasar ini juga terdapat Nanas asal Kabupaten Kediri yang sangat banyak dijual oleh pedagang dipasar ini.

Kunjungan singkat ini mendapat bekal berharga dari Direktur Paskomnas Ir. Soekam Parwadi, kritik dan saran yang membangun disampaikan oleh bapak Soekam agar Kabupaten Kediri siap menghadapi MEA.

Stdy BKP 3 4

Bapak Soekam mengatakan banyaknya produk pertanian yang ada di Kabupten Kediri harus selalu ditingkatkan. Jangan berhenti untuk belajar dan menimba ilmu kedaerah lain. Setelah mendapat ilmu seperti ini kemudian harus diterapkan dikepada petani. Misalnya hasil nanas dari Kabupaten Kediri yang tampilannya kurang bagus agar dikembangkan lagi agar konsumen lebih tertarik lagi. Jika hasil produksi pertanian Kabupaten Kediri bagus bisa bersaing nanti dalam menghadapi pasar bebas MEA. ( Kominfo )

“ Diamond “ Sikat Pembersih Closet, Toilet, Lantai dan Botol

$
0
0

Selain terkenal akan kemajuan pertaniannya Desa Besuk Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri juga memiliki potensi bidang Usaha Kecil Menengah (UKM) yang telah berhasil menggerakan perokonomian warga Desa. Salah satunya adalah usaha sikat kamar mandi rumahan milik Gaguk Prayogo yang sudah dikenal oleh masyarakat luas akan kualitasnya.

Sikat 1

Produk UKM yang berdiri sejak tahun 2010 ini sudah menguasai pasar di seluruh penjuru Provinsi Jawa Timur. Berbagai macam jenis produk sikat untk kebutuhan rumah tangga telah dihasilkan UKM ini. Yaitu sikat closet, sikat lantai, toilet, dan sikat botol.

Pemilik usaha, Gaguk Prayogo, menuturkan dirinya mulai menekuni usaha ini sejak 2002, namun saat itu masih menjadi pegawai pembuat sikat. Baru mulai 2010 dirinya memberanikan diri membuka usaha sendiri dengan merk 'Diamond'.

Sikat 2

“Awal berdirinya usaha ini karena dukungan para langganan yang biasa pesan dan sudah tahu akan mutu sikat buatan saya di tempat kerja yang lama. Alhamdulillah sekarang usaha bisa berjalan lancar. Bahkan sampai kesulitan menuruti banyaknya pesanan.” Jelas bapak dua anak ini kepada Tim Kominfo Rabu ( 21/10 ).

Sikat 3Kini dengan dibantu 15 orang tenaga kerja, pemasaran produk sikat “ Diamond “ Gaguk sudah menembus seluruh penjuru Jawa Timur. Kendati begitu, kualitas produk menjadi perhatian utama yang terus dijaga dan ditingkatkan oleh Gaguk agar konsumen puas. Pria 36 tahun ini dengan sederhana mengartikan, bila konsumen puas tentu akan terus menggunakan produknya dan mereferensikan pada teman atau saudara yang lain.

Dijelaskan oleh Gaguk, harga produk sikat buatan saya memang terbilang diatas produk sikat rumahan yang lain, karena terdapat beberapa keunggulan diantaranya “Ijuk yang digunakan termasuk kualitas super agar awet dan kuat, pemasangan ijuknya juga lebih rapat sehingga untuk menyikat bisa lebih bersih, bahan kayu yang digunakan juga dari kayu mahoni yang sudah dihaluskan agar tidak mudah patah dan nyaman digunakan.” Jelas Gaguk.

Pemerintah Kabupaten Kediri dalam mendukung geliat usaha kecil seperti ini secara aktif melakukan pembinaan dan pendampingan serta bantuan guna percepatan pertumbuhan roda perekonomian pedesaan. Diantaranya adalah fasilitasi pemasaran melalui keikutsertaan pameran seperti di pekan budaya tahun ini, bantuan peralatan yakni alat bor dan perijinan usaha.

Sikat 4Sikat “ Diamond “ gaguk kini tidak hanya menjadi sumber penghasilan bagi keluarganya. Namun juga menjadi penyangga roda perekonomian warga Desa Besuk, yang berarti memberikan kesempatan kerja bagi warga Desa.

Karyaewan selain bekerja penuh di kediaman Gaguk, juga diperbolehkan membawa pulang pekerjaannya dan dikumpulkan ketika selesai.“Beberapa karyawan ada yang merupakan buruh tani. Sehingga bisa digunakan menjadi samben kalo pas dirumah. Alhamdulillah saya juga senang dengan ini bisa membagi rejeki ke warga sekitar.” Kata Gaguk.

Bagi anda yang berminat akan sikat closet, sikat toilet, sikat botol produksi Gaguk Pranowo baik grosir maupun eceran dapat menghubungi di 0856 4980 3954. Atau datang langsung di kediamannya di dusun Besuk, Desa Besuk, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri. ( Kominfo )

Viewing all 3253 articles
Browse latest View live