Kabupaten Kediri dan eksotisme pariwisatanya memang tak bisa dipisahkan. Pariwisata terus tumbuh menjadi sektor andalan yang menunjang perekonomian Kabupaten Kediri. Pemerintah Kabupaten Kediri memang memberikan perhatian khusus untuk bidang pariwisata. Beragam program terobosan terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan kunjungan dari para wisatawan.
Selain perbaikan dan peningkatan kualitas di obyek wisata, juga diupayakan pengembangan beberapa kawasan penyangga wisata. Sehingga optimalisasi pariwisata bisa juga dirasakan warga sekitar yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan. Salah satunya adalah dengan mengembangkan Desa Wisata.
Dalam konsep Edward Inskeep dalam Tourism Planning An Integrated and Sustainable Development Approach, hal. 166 memberikan definisi Desa Wisata yakni wisata pedesaan dimana sekelompok kecil wisatawan tinggal dalam atau dekat dengan suasana tradisional, sering di desa-desa yang terpencil dan belajar tentang kehidupan pedesaan dan lingkungan setempat.
Strategi dan terobosan Desa Wisata menitik beratkan interaksi antara penduduk dan wisatawan serta eksplorasi mendalam terhadap potensi yang ada di desa tersebut. Potensi yang ‘dijual’ dapat berupa budaya, alam, sejarah ataupun aktivitas sehari-hari warga desa.
Banyak desa di Kabupaten Kediri yang berpotensi menjadi Desa Wisata. Diantaranya adalah Desa Medowo di Kecamatan Kandangan. Desa ini terletak di ujung Timur Laut Kabupaten Kediri. Tepatnya di lereng Gunung Anjasmara.
Seperti dalam pengamatan Tim Kominfo ketika mendatangi desa ini Minggu (6/12), suasana asri, sejuk dan pemandangan hijau langsung menyambut kami yang datang di desa ini. gemericik air dan suara burung adalah nyanyian alam yang merdu yang senantiasa terdengar menegaskan nuansa yang terbentuk.
Potensi yang ada di desa ini adalah susu sapi, kopi, cengkeh, durian, serta obyek wisata Air Terjun Tretes. Khusus obyek wisata Air Terjun Tretes ini sangat cocok bagi anda penikmat wisata alam yang memadukan olahraga tracking dan jelajah alam.
Hal ini karena sepanjang perjalanan sejauh empat kilometer akan ditawarkan sebuah perjalanan penuh sensasi melewati jalan bebatuan di tengah hutan yang masih alami. Kondisi tubuh yang fit menjadi prasyarat wajib bila hendak berkunjung. Karena lintasannya memang mengarah naik ke lereng gunung.
Namun jangan kawatir, pengunjung akan dimanjakan dengan keindahan flora khas hutan tropis yang menyejukan mata. Selain itu rasa capek dapat terbuang dan kembali fresh karena pengunjung kerap dengan mudah menemui sumber air yang dingin dan menyegarkan.
Sesampainya di air terjun wisatawan akan merasakan ‘private’ di sini. Ya, obyek wisata ini memang belum banyak dijamah manusia. Oleh karena itu, pengunjung dapat menikmati dengan puas, tenang dan syahdu air terjun setinggi kurang lebih 170 meter ini.
Berita bagus lainnya adalah untuk menikmati air terjun ini tidak perlu mengeuarkan biaya. Pengunjung tidak dipungut biaya apapun. Namun untuk makanan dan minuman, pengunjung harus membawa sendiri dan membawa pulang sampah makanan minuman itu. Sebab diarea air terjun tidak ada pedagang atau warung.
Di Desa Medowo juga menyediakan penginapan (Homestay) bagi wisatawan yang datang jauh dari luar Kabupaten Kediri. Makanan yang disajikan juga adalah makanan lokal khas warga yang biasanya disantap. Nasi, sambal terasi, sayur, buah, dan tentu saja susu segar. Seperti diketahui desa ini adalah salah satu Sentra Sapi Perah di Kabupaten Kediri.
Apabila menginap atau berkunjung disini pengunjung dapat pula mengikuti aktivitas sehari-hari warga seperti memerah sapi, mengurus kebun kopi, membudidayakan bibit cengkeh atau bila berkunjung di Bulan Desember hingga Maret dapat ikut memanen dan menikmati, serta membawa Buah Durian sebagai oleh-oleh.
Woouww...., itulah sejuta pesona yang dihadirkan oleh Desa Wisata Medowo Kandangan Kabupaten Kediri yang akan memanjakan para wisatawan yang mengunjungi Desa Medowo. Rasanya belum pernah berkunjung ke Desa Wisata jika belum mengunjungi Desa Wisata Medowo. (Kominfo)