Baru-baru ini Dinas Kominfo Kabupaten Kediri mengadakan pelatihan tentang jurnalistik, salah satu kegiatan orientasi lapang yang diadakan yaitu kunjungan ke beberapa tempat yang menjadi potensi wisata yang ada di Kabupaten Kediri. Salah satu tempat wisata yang dikunjungi adalah Gereja Puhsarang, Desa Puhsarang Kecamatan Semen.
Tepatnya pada tanggal 30 Nopember 2016 para peserta pelatihan jurnalistik diajak untuk dapat menggali lagi potensi wisata Gereja Puhsarang.
Menurut Mbah Setyoatmojo, salah satu tokoh agama setempat menceritakan awal mula berdirinya Gereja Puhsarang merupakan inisiatif Romo Woltres dari Belanda.
Wisata Rohani Gereja Puhsarang merupakan Kawasan wisata yang terkenal di Kabupaten Kediri Provinsi Jawa Timur, Tepatnya berada di Desa Puhsarang Kecamatan Semen Kabupaten Kediri.
Gereja Puhsarang didirikan Pada Tahun 1936 oleh Yayasan Vatikan Roma di Surabaya. Kata Setyoatmojo.
Di dalam Gereja tersebut terdapat Lonceng yang biasa dibuat masyarakat setempat untuk memanggil para Jemaat Gereja untuk melakukan Peribadatan setiap Hari Minggu, tetapi pada saat tertentu Lonceng tersebut dibunyikan. Terang Setyoatmojo.
Termasuk kata Ibu Yohana, salah satu pengunjung Gereja Puhsarang, “pada hari Jum’at tepatnya jam 12 siang lonceng tersebut dibunyikan sebanyak tiga kali berhenti sebentar dan dibunyikan lagi sebanyak tiga kali”.
Karena membuat penasaran Yohana menanyakan langsung kepada Pastur Gereja Puhsarang yaitu Pak Daniel. Yang menarik beliau berkata bahwa lonceng yang dibunyikan pada hari Jum’at tersebut untuk menghargai umat muslim tentang waktu Sholat Jum’at. Lanjut Yohana.
Di sinilah saya sebagai penulis merasa kagum terhadap masyarakat Kristiani di Gereja Puhsarang yang menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama. Semangat toleransi tersebut terus dipupuk sehingga perselisihan antar umat beragama semakin berkurang.
Penulis : Wildanum Mubin Karang Taruna : Desa Sekoto Kec Badas Peserta Pelatihan di Bidang Jurnalistik Kabupaten Kediri tahun 2016 Kelompok 1 Angkatan III