Dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1213 tahun 2017, Pemerintah Kabupaten Kediri bersama Kediri Koi Club (KKC) kembali menyelenggarakan 6^th Kediri Koi Show 2017. 6^th Kediri Koi Show ini diselenggarakan di Gedung Convention Hall Simpang Lima Gumul Kediri, pada tanggal 17-19 Maret 2017.

Event ini merupakan sebuah partisipasi tahunan dalam rangka merayakan Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1213, yang selanjutnya diharapkan dapat merangsang dan memajukan kembali industri Ikan Koi di Kediri khususnya serta Nasional pada umumnya.

Peserta 6^th Kediri Koi Show 2017 ini terbuka untuk umum baik parabreeder/pembudidaya dan penghobi ikan koi di wilayah Kabupaten/Kota Kediri maupun peserta dari seluruh Indonesia. Ada 17 Jenis ikan yang dilombakan dan 11 ukuran lomba dari size up to 15cm sampai 65cm.

Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Kediri Joko Susilo, SH, MH memberikan apresiasinya kepada Kediri Koi Club (KKC) yang sudah sangat solid dan kompak, sehingga mampu membawa potensi ikan koi Kabupaten Kediri menjadi semakin baik.

“Kegiatan 6^th Kediri Koi Show 2017 ini merupakan ajang yang baik untuk mempertemukan pembudidaya ikan koi yang ada di Indonesia, sehingga diharapkan akan mampu meningkatkan kualitas ikan koi lokal.” Jelas Joko Susilo dalam sambutannya.

“Saya berpesan kepada Kediri Koi Club (KKC) agara jangan cepat berpuas diri, tetapi harus mengembangkan dan berinovasi supaya kedepan lebih baik lagi. Supaya dapat meningkatkan potensi ikan koi yang ada di Kabupaten Kediri dan meningkatkan nilai perekonomian masyarakat.” Tambahnya.

Berdasarkan data dari Dinas Perikanan Kabupaten Kediri, terdapat kurang lebih 55 juta ekor ikan koi berpotensi yang ada di Kabupaten Kediri. beberapa wilyah juga menjadi sentra dalam pembudidayaan ikan koi, diantaranya Kecamatan Plosoklaten, Ngadiluwih, Kandat, Kras, Ringinrejo dan Wates.

Selain Show (lomba) ikan Koi, juga dilaksanakan pameran yang terbuka untuk umum. Lelang dan Bazaar yang melibatkan beberapa UMKM unggulan kabupaten Kediri, produsen dan pengusaha ikan Koi yang menampilkan produk-produk bermutu guna menunjang pemeliharaan ikan Hias terutama ikan koi.

Dalam 6^th Kediri Koi Show 2017 keluar sebagai Grand Champion adalah Peserta atas nama Eveline Halim dengan jenis Kohaku, dengan Size 65 cm. Peserta tersebut berasal dari Kota Ciamis dari Handling Ciamis Koi Centre.

Kemudian untuk Melati Grand Champion diraih oleh peserta atas nama Dony Hartono dengan jenis Koi Shiro Utsuri dengan Size 62 cm. Dony Hartono berasal dari Kediri Handling Samurai Koi Centre.

Selanjutnya untuk Anggrek Grand Champion diraoh oleh peserta atas nama Ali Kharisma dengan jenis Koi Hi Ki Utsuri dengan Size 65 cm. Ali Kharisma berasal dari Jakarta Handling Gading Koi Centre.

Untuk daftar Juara 6^th Kediri Koi Show 2017 secara lengkap dapat dilihat di official website Kediri Koi Club http://kedirikoiclub.com/main-winner/Champion (Kominfo)

PEMBERITAHUAN

Untuk tes kesehatan, wawancara dan pantukir yang awalnya dijadwalkan hari Sabtu tanggal 01 April 2017, DIUNDUR pada hari MINGGU tanggal 02 April 2017

Desa Sugihwaras Kecamatan Ngancar yang terkenal dengan obyek wisata Gunung Kelud juga banyak sekali memiliki potensi-potensi yang bisa dikembangkan baik dari obyek wisata, pertanian, perkebunan, kahutanan, UMKM, Kuliner bahkan juga dengan peternakannya.

Kali ini Tim Peliputan melihat dari dekat bagaimana perkembangan ternak kambing bantuan dari Pemerintah Kabupaten Kediri pada Tahun 2016 lalu. Dengan bantuan sebanya 7 ekor kambing betina dan 1 ekor pejantan. Bantuan ini diberi nama bantuan kambing Boerawa atau Kambing Boer. Saat ini 2 betina sudah beranak masing-masing 1 ekor.

Bukan hanya sampai disini saja, bahkan diberikan juga sosialisasi dan bimbingan teknik bagaimana cara membudidayakan Kambing Boerawa dengan mendatangakan Narasumber dari Dosen Fakultas Pertanian pada Universitar Brawijaya Malang Dr. Ir. Agus Budiarto, MS.

Semua bantuan ini dikhususkan bagi Kelompok Tani Mulyo Rejo Desa Sugihwaras Kecamatan Ngancar, selain bantuan kambing boerawa diatas juga mendapat bantuan 60 ampul semen beku kambing boerawa.

PPL Kecamatan Ngancar Wahyu saat ditemui Tim Kominfo Senin (20/3) mengatakan bahwa untuk Desa Sugihwaras Kecamatan Ngancar memang sangat cocok sekali untuk ternak kambing boer.  Kambing boer memiliki keunggulan dan persentase dagingnya lebih banyak disbanding jenis kambing lainnya. Jika kambing lain persentase daging hanya berkisar 30 % dan domba 40 %, maka kambing boer memiliki persentase daging sekitar 49 – 50 %.

Untuk perawatan Kambing Boer terutama masalah kebersihan kandang menjadi kunci penting dalam keberhasilan usaha ternak kambing boer. Paling tidak untuk kandang 1 minggu sekali harus dibersihkan lebih bagus lagi 2 hari sekali. Keunggulan lain kambing ini lebih tahan penyakit. Kata Wahyu.

Kepala Desa Sugihwaras Sukemi merasa sangat bersyukur, akhirnya warga bisa menikmati dan mengembangkan hasil dari ternak kambing boer. Kedepannya bila cocok kami ajan jadikan sebagai wahana edukasi dan rekreasi budidaya kambing boerawa. Juga bisa sebagai penyedia kebutuhan daging kambing untuk wilayah Kabupaten Kediri.

Saya atas nama kelompok tani juga warga Desa Sugihwaras mengucapkan terimakasih atas kepedulian dan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Kediri, khusus untuk Desa Sugihwaras banyak sekali bantuan-bantuan yang sudah kami terima, Alhamdulilah semuanya sudah bisa dirasakan manfaatnya oleh warga kami. Jelas Sukemi. (Kominfo).

Banyak sekali buah lokal di Kabupaten Kediri yang bisa di jadikan buah unggulan, tapi buah yang satu ini hampir hilang dipasaran, bisa dibilang langka. Padahal manfaat dari buah ini sangat banyak terutama untuk kesehatan tubuh kita.

Yaaaa…. Buah tersebut adalah Sirsak, buah yang memiliki rasa manis bercampur sedikit asam ini ternyata mengandung senyawa yang bermanfaat yaitu Vitamin C, Karbohidrat, Serat dan air kalsium juga lemak. Buah ini juga dianggap sebagai Herbal yang memiliki banyak khasiat.

Untuk wilayah Kabupaten Kediri, buah sirsak ini paling banyak berada di Wilayah Kecamatan Plosoklaten. Salah satu Kelompok Tani yang sering menerima bantuan baik bibit maupun Freezer box dari Pemerintah Kabupaten Kediri yaitu Kelompok Tani Sinar Tani Pulerejo Desa Wonorejo Kecamatan Plosoklaten.

Ketua Kelompok Tani (Poktan) Sinar Tani Suwandi saat ditemui Tim Kominfo, Senin (20/3) mengatakan bahwa untuk penanggulangan pasca panen sirsak kami mendapat bantuan berupa Freezer Box untuk menyimpan Pasta/Pure Sirsak, tujuannya supaya buah sirsak bisa tahan lama dan bisa kita oleh menjadi sirup.

Bila panen tiba, kadang kita juga bisa menjual buah sirsak di pasar-pasar yang ada di Kabupaten Kediri, karena buah sirsak ini tidak bisa bertahan lama jadi upaya dari Pemerintah Kabupaten Kediri memberikan bantuan Freezer box sudah tepat, kami juga bisa merasakan manfaatnya.

Koptan Sinar Tani juga mendapat bantuan bibit sirsak yang siap tanam, semua bantuan tersebut kami terima pada tahun 2016 lalu, juga pelatihan-pelatihan cara pengolahan buah sirsak. Untuk harga bila musim dan panen bagus bisa mencapai 5000 – 8000 per Kg. kata Suwandi.

Camat Plosoklaten Elok Etika membenarkan adanya bantuan tersebut, walaupun baru menjabat sebagai Camat di Plosoklaten tapi dulu juga pernah bertugas di Plosoklaten. Buah sirsak merupakan unggulan di Plosoklaten selain Ikan Koi.

Saya akan berusaha untuk mempertahankan keberadaan buah sirsak supaya nantinya bisa menjadi ikon buah sirsak. Disamping itu juga bisa untuk menambah penghasilan yang nantinya bisa membuat keluarga sejahtera.

Seperti kita ketahui, Ibu Bupati Kediri dr.Hj.Haryanti Sutrisno juga sangat gencar sekali memberikan himbauan untuk selalu mengkonsumsi buah lokal, apalagi buah sirsak ternyata dapat membantu mengatasi beberapa penyakit diantaranya yaitu dapat menghilangkan kolesterol jahat.

Bisa juga untuk mengatasi Hipertensi, mengobati asam urat, mencegah kanker, mengatasi migraine dan bisa juga untuk mengatasi diare, jadi untuk mendapatkan manfaat buah sirsak, kita hanya perlu mengkonsumsi daging buah sirsak yang sudah matang secara rutin. Kata Elok. (Kominfo).

Tim Pembina Kabupaten Sehat dan Forum Kabupaten Sehat Kabupaten Kediri, berusaha keras untuk terus memberikan Sosialisasi dan Bimbingan Teknik untuk Kecamatan dan Desa sebagai titik pantau Kabupaten Sehat. Kali ini di Desa Joho Kecamatan Semen Kabupaten Kediri dengan Tatanan Hutan Sehat dan Pariwisata Sehat, Selasa (21/3)

Pembenahan-pembenahan terutama dari segi administrasi dan dokumentasi memang harus kita mulai, pembuatan SK Forkom Kecamatan Sehat dan Desa Sehat, mengevaluasi program-program kesehatan dan kesejahteraan masyarakat baik di Kabupaten maupun pedesaan untuk mendukung terlaksananya Kabupaten Sehat untuk Kabupaten Kediri.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri dr. Adi Laksono, MMRS melalui Kepala Seksi Lingkungan Kesehatan Kerja dan Olahraga Nurul Puspita Irawati, ST mengatakan masih banyak sekali yang harus kita benahi dan kita cukupi, kalau kita tidak terjun seperti ini kita tidak akan tahu sampai sejauh mana kesiapan Kecamatan dan Desa untuk menghadapi Kabupaten Sehat Tingkat Nasional.

Untuk kekurangan seperti display data, tidak hanya pada titik pantau saja tetapi untuk desa-desa yang lain bisa sebagai pendukung, juga rencana kegiatan, sebenarnya Kabupaten Sehat ini bukan hal baru lagi, bahkan ini sudah lama dan itu adalah program di masyarakat yang kita ikutkan verifikasi Tingkat Nasional. Terang Nurul.

Kita hanya ingin memperlihatkan ke Pusat bahwa ternyata ada kegiatan yang setiap tahun kita adakan, untuk tahun 2016 untuk Desa Joho sudah lolos di Tingkat Provinsi. Ada 4 tatanan yang kita ajukan untuk meraih Swasti Saba Wiwerda Tingkat Nasional yaitu Tatanan Pemukiman Sarana dan Prasarana Sehat, Tatanan Kehisupan Masyarakat Sehat Mandiri, Tatanan Hutan Sehat dan Tatanan Pariwisata Sehat. Tambahnya.

Plt. Camat Semen Jiwo, SE sangat mendukung dan siap memenuhi kekurangan-kekurangan untuk mendukung Kabupaten Sehat Tingkat Nasional, seperti yang sudah disampaikan dari Tim Kabupaten Sehat, sementara ini kami sudah menyiapkan Sekretariat Kecamatan Sehat juga Struktur Organisasi, untuk dokumentasi, rencana kerja dari Tim Kecamatan Sehat akan kita selesaikan semua.

Harapan kami dukungan dari semua pihak terutama dari Warga Desa Joho dengan kulinernya harus memenuhi Sapta Pesona (Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah, Ramah dan Kenangan), juga untuk kulinernya harus punya sertifikat like sehat, biar nantinya para wisatawan yang berkunjung dan menyantap kuliner di sini merasa puas dan tidak ada rasa was-was, karena adanya like sehat tersebut. Kata Jiwo penuh harap.

Hal senada juga disampaikan Kepala Desa Joho Dedy Saputra, S.KM dengan adanya Tim Kabupaten Sehat, langsung tinjau lokasi terutama kuliner di kawasan Wisata Sumber Podang, apalagi didukung dengan sertifikat like sehat, hal ini bisa menambah daya tarik wisatawan untuk mencicipi masakan khas Gunung Wilis, yaitu tiwul goreng, ampok goreng dan masih banyak lagi masakan khas wong deso.

Mohon dukungan dari semuanya untuk pembenahan, pembinaan juga kelengkapan yang harus kita kerjakan dan selesaikan untuk bisa mendukung Kabupaten Sehat untuk Kabupaten Kediri ke Tingkat Nasional. Kata Dedy. (Kominfo)

Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Kediri menggelar acara Koordinasi Penyelesaian Kenaikan Pangkat dan Penyerahan SK Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Periode 1 April 2017. Acara tersebut digelar pada hari Rabu, 22 Maret 2017 di Convention Hall Simpang Lima Gumul Kabupaten Kediri.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Kediri Joko Suwono, S.Sos, MAP menjelaskan, SK Kenaikan Pangkat ini diterima oleh 771 Orang Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Kediri. penyerahan SK Kenaikan Pangkat ini dimulai dari golongan 4, golongan 3, golongan 2 dan golongan 1.

“Sejatinya Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Kediri yang menerima SK Kenaikan Pangkat ini sebanyak 798 orang. Hal tersebut dikarenakan ada beberapa SK Kenaikan Pangkat yang kewenangannya diluar kewenangan Bupati,” jelas Joko.

Joko menyampaikan lebih lanjut bahwa sebanyak dua SK dibatalkan karena penerima sudah meninggal dan juga sisanya masih di tahap proses di BKN. Dalam 1 tahun Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Kediri menerima Kenaikan Pangkat dalam 2 Periode. Yakni Periode 1 April dan 1 Oktober.

“Khusus untuk golongan 4c dan 4d itu menjadi kewenangan Presiden, sebanyak 5 orang. Kemudian untuk golongan 4a dan 4b ada sebanyak 7 orang, masih diproses di tingkat Provinsi. Kemudian golongan 3d kebawah sebanyak 13 orang masing menunggu persetujuan dari BKN,” imbuhnya.

Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno pada kesempatan ini menyerahkan secara simbolis SK Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Periode 1 April 2017. Dalam sambutannya dr. Hj. Haryanti Sutrisno berharap agar kenaikan pangkat ini dapat meningkatkan kinerja pegawai.

“Kenaikan pangkat ini pada dasarnya bukan hak namun apresiasi atas prestasi kerja pegawai. Saya berharap kenaikan pangkat ini memacu pegawai untuk meningkatkan kinerjanya,” ungkap dr. Hj. Haryanti Sutrisno. (Kominfo)

Properti di rumah Anda sudah mulai rusak atau ingin menambah yang baru? Sekarang tidak usah bingung-bingung lagi, percayakan saja pada “Raja Properti”. Raja Properti dijalankan oleh pemuda kreatif dari Jalan Pare Kandangan 304 Desa Kencong Kecamatan Kepung yang bernama Royan Dwi Maulana.Selasa (21/3)

Usaha properti yang dijalani Royan sudah berjalan 1,5 tahun yang lalu. Dengan berbekal suka kerajinan yang berbahan dasar kayu, ia pertama kali mencoba membuat rak sepatu. Saat itu permintaan kerajinan rak sepatu meningkat, kemudian ada keinginan untuk melebarkan sayap membuat usahanya menjadi lebih besar lagi yaitu mendesain properti untuk rumah.

Saat ini Raja Properti sudah memproduksi kursi, meja, lemari, meja belajar dan mebel lain yang berbahan dasar kayu. Selama ini bahan dasar yang digunakan adalah kayu wadang karena kayu ini termasuk jenis kayu yang cukup keras dan awet jika digunakan untuk bahan furniture. Selain itu kayu wadang mudah didapat dari warga sekitar Desa Kencong sendiri.

Saat ditemui di rumahnya, Royan Dwi Maulana mengatakan untuk harga setiap barang buatannya bervariasi dan fleksibel tergantung permintaan pelanggan.“Untuk kursi bundar saya jual dengan harga Rp. 80.000,- per buah, jika menginginkan satu set plus meja seharga Rp. 600.000,- sedangkan untuk lemari 2,5 juta, meja belajar 1 juta,”katanya.

Saat ini usaha Royan sudah cukup berkembang dan mampu merekrut tenaga kerja sejumlah 4 orang yang semuanya adalahwarga desa sekitar. Dalam sehari untuk membuat kursi bundar hanya mampu membuat 2-3 buah kursi saja.“Yang menjadi kendala selama ini adalah alat untuk mempermudah kerja kami, jika alat mumpuni pasti kerja kita bisa semakin cepat dan hasilnya pasti lebih bagus,”tambahnya.

Selain membuat properti rumah, Royal juga melayani renovasi kafe dan rumah makan. Saat ini ia sedang mengerjakan repair kafe dan rumah makan di Kampung Inggris Pare.“Keunggulan dari hasil karya saya ini adalah selalu memiliki inovasi dan kreasi baru yang pasti lain dari pada yang lain. Kami selangkah lebih maju,mendesainnya pun memakai komputer.

Hasilnya pasti bagus, pokoknya yang lain pasti kalah kualitasnya. Intinya apapun yang berbahan kayu, bisa saya kerjakan. Sampai rak gitar pun juga bisa, hanya 300 ribu isi 3 gitar,”terang Royan.

Jika Anda ingin memesan maupun merubah properti yang ada di rumah, langsung saja telepon ke No. HP 081334262282, line@royanrdm, kunjungi dan Follow pula Instagram @rajaproperti. Kepuasan Anda adalah keutamaan kami. (Kominfo).

Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Kediri menggelar Bursa Kerja Mini (Job Market Fair) dihalaman Kantor Disnakertrans jalan Erlangga no. 16 Kediri, Rabu (22/3). Dibuka mulai pukul 08.30 WIB, namun para pelamar kerja dengan optimis sejak pagi sudah datang kelokasi kegiatan.

Dibuka oleh Sekretaris Disnakertrans Sigit Rahardjo Dalam sambutannya mengatakan kegiatan Bursa Kerja Mini (Job Market Fair) ini akan mempertemukan perusahaan sebagai pengguna kerja dan masyarakat sebagai pencari kerja, yang nantinya diharapkan banyak tenaga kerja utamanya dari Kabupaten Kediri terserap oleh perusahaan yang saat ini mengikuti bursa kerja mini.

Ditambahkan oleh Sigit, kegiatan ini tidak lepas dari tingginya angka pengangguran di Kabupaten Kediri yaitu sebanyak 64.172 jiwa yang termasuk pengganguran terbuka. Dengan tingginya angka pengangguran yang setiap tahun akan terus meningkat tentunya ini menjadi kewajiban kita dalam rangka mengurangi angka pengangguran, salah satunya dengan mengadakan Kegiatan Job Market Fair (Bursa Kerja Mini).

Kegiatan semacam ini akan terus kami laksanakan baik dalam Job Market Fair manupun yang berskala besar yang biasa kita laksanakan di Convension Hall. Pada hari ini kita coba Job Fair Mini dari 13 perusahaan yang menawarkan ±300 s/d 400 peluang lowongan pekerjaan.

Untuk kedepannya dalam 1 (satu) tahun ini kami akan melaksanakan Bursa Kerja Mini sebanyak 3 kali dan untuk yang berskala besar kami laksanakan 1 (satu) kali saja. Harapan saya angka pengangguran terbuka di Kabupaten Kediri ini bisa benar-benar berkurang. menghimbau kepada para perusahan yang hadir harus transparan dalam merekrut tenaga kerja, agar tidak ada kecurangan apapun dalam pelaksanaanya. Jelas Sigit

Alfin Dwi Cahyo salah satu pelamar kerja dari Papar Kabupaten Kediri yang turut serta dalam bursa kerja ini mengatakan saya datang kesini untuk melamar pekerjaan yang sesuai dengan skill yang saya punya. Selain itu dengan ikut bursa kali ini bisa menambah pengalaman dalam dunia kerja, karena disini terdapat banyak perusahaan yang membuka peluang bagi para pelamar kerja.

Dengan sering adanya job fair di Kabupaten Kediri akan dapat menambah wawasan dan pengalaman baru bagi warga Kabupaten Kediri. Tidak itu saja masyarakat yang baru lulus sekolah atau pun kuliah bisa langsung mengikuti job fair dan jika lulus bisa langsung bekerja di perusahaan yang diinginkan. Tambah Alfin (Kominfo)

 

Bertempat di Pendopo Kabupaten Kediri, Kamis pagi (23/3) Pemkab Kediri menyelenggarakan Istighotsah dan Doa Bersama yang diikuti masyarakat dari berbagai wilayah Kabupaten Kediri. Istighotsah yang dipimpin oleh KH.Najib Zamzami ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka peringatan Hari Jadi Kediri ke-1213 tahun 2017.

Hadir dalam acara tersebut Bupati Kediri Haryanti Sutrisno bersama Sekretaris Daerah Supoyo, Ketua MUI Kab. Kediri, para alim ulama, pimpinan ormas Islam se-Kabupaten Kediri,para pejabat di jajaran Pemkab Kediri, dan para jamaah Al Hikmah Kabupaten Kediri.

Dalam sambutannya, Bupati Kediri menyampaikan terima kasih kepada para tokoh agama dan masyarakat atas sumbangsih dan partisipasinya, sehingga di usia 1213 tahun ini Kabupaten Kediri memperlihatkan pembangunan yang pesat, yang ditandai dengan pembangunan berbagai sarana, prasarana dan fasilitas umum yang memadai. Pembangunan di bidang keagamaan juga berkembang baik, toleransi antar umat beragama semakin harmonis dan terjaga.

“Melalui kegiatan ini semoga dapat meningkatkan ketaqwaan dan rasa syukur kita, dan pada akhirnya Kabupaten Kediri senantiasa dalam perlindungan Allah SWT. Saya menitipkan doa agar Kabupaten Kediri senantiasa dalam lindungan Allah, terhindar dari bencana, masyarakatnya makmur, berkarakter dan senantiasa mendapat ridho dari Allah SWT,” kata beliau.

Menurut Bupati Kediri, pembangunan yang dilaksanakan pemerintah tidaklah berjalan dan menuai keberhasilan tanpa peran serta seluruh lapisan masyarakat. “Saya mengajak seluruh masyarakat, juga jamaah istighotsah ini, untuk bersama-sama meningkatkan komitmen, kesungguhan dan kerja keras untuk memberikan yang terbaik bagi Kabupaten Kediri.

Dengan demikian, kita dapat mencapai tujuan sebagaimana visi misi pembangunan demi terwujudnya masyarakat yang adil, makmur, sejahtera, beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT,” tutur Bupati Kediri yang diamini oleh seluruh jamaah istighotsah. (Kominfo)

Kabupaten Kediri mendapat 2 (dua) Anugerah pada Pucak Hari Pers Nasional 2017 yang digelar PWI di Gedung Tegowangi Hotel Grand Surya (23/2). Pada acara tersebut dihadiri oleh Pemerintah Kabupaten/Kota Kediri, Forkopimda Kabupaten/ Kota Kediri dan seluruh perwakilan wartawan se-Kediri Raya. Acara ini mengusung tema “ Integritas Pers Melawan Hoax” yang artinya seluruh insan pers berkomitmen untuk melawan berita-berita bohong yang beredar di masyarakat.

Anugerah yang diberikan tersebut berupa Lencana Hasta Adhi Warta diberikan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri. Lencana tersebut diberikan sebagai penghargaan berkat keberhasilan Dinas Kesehatan yang mampu menekan angka kematian Ibu dan bayi.

Kepala Dinas Kesehatan dr. Adi Laksono mengatakan dari tahun ketahun angka kematian ibu dan bayi di kabupaten Kediri terus menurun secara drastis. Penghargaan itu bukan semata-mata untuk Dinas Kesehatan saja, namun ini semua Masyarakat Kabupaten Kediri, berkat komitmen dan kerja keras kita bersama untuk mensukseskan program tersebut. Saya berharap angka kematian ibu dan bayi ini bisa segara mencapai angka nol kematian.

Begitu juga Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kediri, berkat pelayanan prima dan cepat yang diberikan kepada masayarakat serta berbagai gebrakan yang mempermudah semua urusan masyarakat seperti layanan KTP, KK maupun administrasi kependudukan lainnya, PWI menganugerahkan Lencana Hasta Adhi Warta kepada Instansi ini.

Kabid Kependudukan, Drs. Sri Ilham Wahyu Subekti, M.Si, setelah menerima penghargaan mengatakan program ini perwujudan dari inovasi dan upaya memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat Kabupaten Kediri. Kepuasan masyarakat adalah tujuan kami. Terangnya.

Panitia pada kegiatan ini Bambang Iswahyudi dalam sambutannya mengatakan mengapa pada puncak HPN 2017 ini kita mengusung tema “ Integritas Pers Melawan Hoax” belakangan ini para insan pers maupun dari instansi pemerintah juga sering dipusingkan dengan banyaknya beredar berita-berita bohong. Oleh sebab itu dibutuhkan sinergitas dan hubungan yang harmonis harmonis dimana narasumber itu menjadi pusat untuk menekan berita hoax tersebut.

Pada puncak HPN ini juga diberikan anugerah Lencana Hasta Adhi Warta yang tujuannya adalah memberikan satu motivasi dan inspirasi kepada semua pihak agar lebih baik dan maju dalam berkarya.

Pada kesempatan yang sama Ketua PWI Jawa Timur Ahmad munir mengatakan bagi pers memberikan berita hoax kepada masyarakat itu merupakan dosa besar, karena merupakan fitnah.

Saya yakin insan pers yang ada di Kediri tidak akan pernah membuat ataupun menyebarkan berita-berita hoax tersebut. Mari kita selalu bekerja secara professional dan apa yang kita buat itu bisa kita pertanggungjawabkan kepada masyarakat. Tegasnya (Kominfo)

Memulai suatu hal, atau mengawali suatu kegiatan apalagi yang berbau social, tanpa pamrih, ternyata perlu ketelatenan juga kerja keras, ibarat pepatah mengatakan berakit-rakit kehulu, berenang-renang ketepian.

KOPI (Komunitas Orang Pinggiran) yang dipelopori DR. Wahyu Juliadi saat ditemui Tim Kominfo, Jumat (24/3) mengatakan berawal dari Tadi Malam (23/3) di Grand Surya pada saat Ulang Tahun PWI dan Malam Anugerah mendapat Anugerah Lencana Hasta Adhi Warta dari PWI Kediri 2017 dengan Anugerah Kepedulian Terhadap Lingkungan Kebersihan.

Pria paruh baya asli warga Kampung Tahon Pare Desa Tertek ini juga sebagai seorang Dokter di Klinik Karang Dinoyo Kecamatan Kepung. Berawal 6 tahun yang lalu, melihat kali Sarinjing yang sangat bau, kebetulan rumah saya berada di pinggir kali, lalu warga sekitar saya ajak untuk membersihkan kali, awalnya memang sulit bahkan tidak ada respon dari warga sekitar.

Dengan keuletan dan ketelatenan jare wong jowo telaten bakal panen, saya berusaha untuk membuat gerobak sampah tadinya urunan dari semua warga, respon juga blm ada, akhirnya kesepakatan yang menjadi donator hanya beberapa warga saja, untuk bisa memperoleh gerobak sampah, Alhamdulilah… berhasil, mulailah warga tergerak hatinya untuk giat membersihkan kali tersebut dan sekaligus pengelolaan sampah. Kata Wahyu.

Bisa juga diibaratkan kami tidak melakukan kebakaran tapi bagaimana cara supaya tidak terbakar, referensinya lebih dititik beratkan bagaimana kita tidak mengotori oleh sebab itu kami siapkan Edukasi kebersihan. Saya melakukan kegiatan ini hanya sekedar Hobby juga panggilan hati.

Pertanyaannya apakah saya pantas mendapatkan Anugerah ini ?? Kami melakukan semua ini bukan untuk mendapatkan pengakuan dari siapapun, saya terima Anugerah ini tapi bukan atas nama saya, ini untuk semua teman-teman yang sudah membantu masyarakat dengan kebersihan lingkungan, tanpa bantuan mereka apalah daya, saya juga tidak bisa berbuat apa-apa. Katanya.

Lebih lanjut dikisahkan pada saat Erupsi Gunung Kelud Februari 2014 silam, bersama 2 orang teman, membersihkan saluran air di daerah Laharpang, lalu untuk tahun 2016 sudah mulai banyak sekali yang bergabung bersama kami, terutama melakukan edukasi di daerah wisata Bukit Onga’an Desa Besowo Kecamatan Kepung, yang sekarang sudah terkenal.

Lalu saya muncul ide untuk membentuk klinik social, awalnya ada orang sakit di pasar loak Pare, yang butuh bantuan, saya bekerjasama dengan Rumas Sakit Pare untuk bisa beli obat juga bila ada yang perlu penangan khusus atau rawat inap. Tambah Wahyu.

Lurah Pare Ali Purnomo saat di temui setelah selesai melakukan Kirab penghargaan bersama Satlantas Polres Kediri yang juga mendapat Anugerah dengan E-Tilang dan Anugerah Kepedulian terhadap Kebersihan Lingkungan, sebagai ungkapan rasa terimakasih atas kepedulian warga Pare kami melakukan kirap keliling Kota Pare biar masyarakat tahu juga bangga ternyata masyarakat Pare siap mendukung dan mensukseskan program Pemerintah.

Saya juga sangat mensuport dan mengapresiasi kagiatan dari para komunitas yang ada di Pare dengan pemrakarsa Dr.Wahyu . semoga akan bermunculan lebih banyak lagi pemelopor terutama di sector kebersihan dan kepedulian akan sampah. Harap Ali Purnomo. (Kominfo).

Pemerintah Kabupaten Kediri menggelar upacara Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1213 tahun 2017 di lapangan kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Kediri, Sabtu (25/3). Bertindak sebagai Inspektur Upacara adalah Bupati Kediri, dr. Hj. Haryanti Sutrisno.

Peringatan Hari Jadi Kabupaten Kediri kali ini mengangkat tema “Saiyeg Mbangun Kediri Makmur". Hadir dalam upacara ini diantaranya Wakil Bupati Kediri, Drs. Masykuri MM., Kapolres Kediri, Kajari Ngasem, Dandim 0809, Danbrigif 16 Wirayudha Kediri, Danyonif 521, Dirut BUMD, anggota TNI / Polri, dan seluruh jajaran pegawai lingkungan Pemkab Kediri.

Dalam amanatnya Bupati Kediri, dr. Hj. Haryanti Sutrisno, mengatakan dalam usianya yang lebih dari 12 abad, Kabupaten Kediri sedikit demi sedikit terus membangun hingga berkembang seperti saat ini. Selanjutnya beliau mengucapkan terima kasih kepada banyak pihak baik pemerintah, swasta dan masyarakat atas kerjasama dalam pembangunan.

“Pada kesempatan yang baik ini, saya atas nama pemerintah mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas kerja keras dan partisipasi jajaran Pemkab Kediri, serta seluruh masyarakat Kabupaten Kediri dalam pembangunan yang telah dan akan terus kita laksanakan bersama,” jelas dr. Hj. Haryanti Sutrisno.

Bupati Kediri selanjutnya mengajak seluruh elemen masyarakat terus semangat kerja, kerja dan kerja, menyukseskan nawacita Presiden Jokowi serta mengimplementasikan revolusi mental, kerja keras dan gotong royong dalam pembangunan, Saiyeg Mbangun Kediri Makmur.

“Dirgahayu Kabupaten Kediri. Mari bersama-sama mewujudkan Kabupaten Kediri yang lebih baik. Semoga semangat membangun Bhagawanta Bhari sebagai tonggak berdirinya Kabupaten Kediri yang kita warisi senantisasa kita teladani,” imbuh dr. Hj. Haryanti Sutrisno. (Kominfo)

Bekerjasama dengan Perpustakaan Nasional RI, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri menyelenggarakan Seminar Nasional Naskah Panji pada Sabtu (25/3). Acara yang dilaksanakan di Hall Lt. 6 Monumen SLG ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan memperingati Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1213 Tahun 2017.

Seminar secara resmi dibuka oleh Bupati Kediri dr. Hj. Haryati Sutrisno. Selain dihadiri oleh Kepala Perpusnas RI beserta jajarannya, kegiatan tersebut dihadiri pula oleh Prof. Wardiman Djojonegoro, perwakilan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Jatim, Kepala Dinas Arsip Jawa Timur, narasumber dari berbagai kalangan, dosen, pustakawan, tokoh masyarakat, seniman, budayawan serta para tokoh penggerak budaya Panji. Tema yang diangkat dalam seminar yaitu ‘Mempertahankan Warisan Budaya Kerajaan Kediri Melalui Preservasi Maha Karya Cerita Panji’.

Dalam sambutannya, Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno mengungkapkan bahwa Panji merupakan salah satu kekayaan luhur bangsa Indonesia yang keberadaannya cukup mengakar dalam ingatan sebagian masyarakat nusantara. Cerita Panji di masyarakat tidak dapat dipisahkan dengan keberadaan Kediri yang menjadi bagian di dalamnya.

”Hal ini yang kemudian membentuk suatu keterlibatan emosional antara Panji dengan Kediri. Untuk itu Pemkab Kediri dan masyarakat bertekad bersama-sama melestarikan budaya Panji sebagai jati diri yang perlu dikembangkan dan dilestarikan,” kata beliau.

Menurutnya, pelestarian dan pengembangan kebudayaan daerah merupakan bagian penting dalam pembangunan Kabupaten Kediri secara menyeluruh. Upaya yang telah dilakukan Pemkab Kediri selama ini adalah dengan menghimpun potensi budaya Panji agar dapat memberi nilai edukasi dan apresiasi, khususnya bagi masyarakat Kabupaten Kediri.

“Pemkab Kediri mendukung sepenuhnya kegiatan Perpusnas RI dalam rangka mengusung cerita Panji sebagai ‘Memory of The World’. Kami siap menjadi bagian dari kegiatan bertema Panji sebagai wujud sinergitas bersama dalam pelestarian kebudayaan Panji,” tegas Bupati Haryanti.

Perpusnas RI memang mendaftarkan naskah mahakarya Panji ke Unesco untuk kategori naskah kuno atau Memory of The World. Kisah Panji yang berasal dari masa Kerajaan Kediri di abad 11 M ini telah berkembang dan menjadi inspirasi bagi seni lainnya seperti seni wayang, seni topeng, maupun seni tari. Tidak hanya di Indonesia, perkembangannya hingga ke Malaysia, Thailand, Myamar dan Kamboja.

Penyelenggaraan Seminar Nasional Naskah Panji ini merupakan upaya untuk menggali nilai-nilai edukasi, filosofi dan histori dalam cerita Panji. Adapun pembicara seminar diantaranya Prof. Wardiman Djojonegoro, Dr. Karsono H. Saputro (Dosen Fakultas Ilmu Budaya UI), R. Djoko Prakoso (Dosen STKW-Surabaya), Tri Handoyo (Ketua Padepokan Asmoro Bangun-Malang), Drs. Agus Bima Prayitna (Pemerhati dan Penggerak Budaya Panji) dan Arief Santoso (Ketua Liputan Berita-Jawa Pos). (Kominfo)

Ribuan umat agama Hindu Kabupaten Kediri menggelar Upacara Melasti di Waduk Siman Kecamatan Kepung, Minggu (25/3). Upacara Melasti merupakan upacara Penyucian Diri untuk menyambut hari Raya Nyepi oleh seluruh umat Hindu.

Upacara tersebut digelar untuk menghanyutkan/melarutkan kotoran alam menggunakan air kehidupan. Dalam kepercayaan Agama Hindu, yang termasuk air Kehidupan seperti laut, danau, waduk dan sumber-sumber air lainnya yang dapat digunakan untuk pembersihan Buana Agung dan Buana Alit yaitu segala kotoron alam semesta dan diri.

Seluruh umat Hindu Kabupaten Kediri sebelum menuju waduk Siman berkumpul terlebih dahulu didepan SMP, SMK Brawijaya Kepung yang datang secara berkelompok setiap Kecamatan membawa sejumlah hasil bumi.

Setelah semua berkumpul, hasil bumi yang dibawa diarak sejauh ± 3 Km menuju Waduk Siman. Diiringi musik tabuhan gamelan mereka berjalan bersama-sama dan seirama. Sesampainya di Waduk Siman seluruh Umat Hindu duduk di pinggir waduk untuk bersiap melalukan Upacara dan Sembahyang.

Kadek Astrawan Ketua PHDI Kabupaten Kediri mengatakan Hari ini Umat Hindu menggelar upacara Melasti di Waduk Siman Kecamatan Kepung. Kenapa kami memilih Waduk Siman sebagai tempat Upacara, karena Waduk Siman merupakan sumber mata air kehidupan untuk menyucikan diri.

Tema yang diusung pada Upacara Melasti pada tahun ini adalah “Jadikan Catur Brata Penyepian Untuk Memperkuat Toleransi Kebhinekaan Berbangsa dan Bernegara Demi Keutuhan NKRI”.

Tujuan dari tema tahun ini karena akhir-akhir ini banyak sekali bentuk gesekan-gesekan antar golongan, antar tokoh dan tidak sedikit yang mengatas namakan agama tertentu. Kami Umat Hindu tidak mau hal ini terjadi di Kabupaten Kediri, mari kita selalu menjunjung tinggi kerukunan antar umat maupun antar golongan agar keutuhan NKRI tetap terjaga. Terangnya.

Harapan saya Umat Hindu yang ada di Kabupaten Kediri bisa menjalani kehidupan yang lebih baik lagi, berinstropeksi diri apa kelemahan dan kekurangan kita ditahun lalu maka ditahun ini harus bisa kita benahi. Jelas Kadek Astrawan.

Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno yang hadir ditengah-tengah Umat Hindu yang hadir pada upacara tersebut mengucapkan selamat menjalankan Upacara Melasti ini sebagai rangkaian Ibadah dalam menyambut Hari Raya Nyepi atau Tahun Baru Saka 1939.

Semoga dengan Upacara Melasti ini kita dapat kembali suci lahir dan batin. Saya ucapkan terimakasi pula kepada seluruh Umat Hindu Kabupaten Kediri atas peran sertanya dalam pembangunan mental dan spiritual, mudah mudahan keselarasan, keharmonisan selalu dapat terjalin dengan baik, sehingga kita dapat mewujudkan Kabupaten Kediri yang aman, damai dan sejahtera.

Walaupun berbeda agama maupun keyakinan tetapi kita adalah saudara yaitu masyarakat Kabupaten Kediri. Saya berharap dan menitipkan do’a agar Kabupaten Kediri terhindar dari bencana, rakyat makmur berkarakter baik dan senantiasa bersyukur kepada Tuhan YME.

Seluruh Umat Hindu yang hadir pada upacara Melasti ini, saya harapkan ikut serta pada perayaan Hari Jadi Kabupaten Kediri ke 1213 untuk menyaksikan tari Kolosal 1213 besok Hari Minggu, 26 Maret 2017 di Simpang Lima Gumul. (Kominfo)

Bertambah Satu lagi lokasi Taman yang ada di Kabupaten Kediri. Yakni Taman Hijau SLG, yang letaknya berada di kawasan Simpang Lima Gumul, tepatnya di sebelah selatan Taman Depo dan taman Kepala Kereta Api.

Taman Hijau SLG ini diresmikan oleh Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno pada hari Minggu tanggal 26 Maret 2017. Dalam peresmian Taman Hijau SLG ini dr. Hj. Haryanti Sutrisno menjelaskan bahwa Taman tersebut merupakan taman yang ke 6 yang dibangun di Kabupaten Kediri.

“Taman hijau SLG ini dibangun untuk masyarakat, sehingga masyarakat kini dapat menikmati Taman hijau SLG dengan gratis dan bisa mengajak keluarga untuk datang. Udara disini juga bagus dan sangat segar bila dinikmati pagi hari.” Kata dr. Hj. Haryanti Sutrisno.

Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno menambahkan bahwa, “Taman Hijau SLG ini adalah milik kita bersama. Saya berharap, para pengunjung juga ikut menjaga kebersihan (tidak membuang sampah sembarangan) dan juga menjaga Taman itu sendiri supaya tidak rusak.“

Di Taman Hijau SLG terdapat beberapa lokasi yang sangat nyaman untuk bersantai bersama keluarga. Seperti jembatan kecil, tempat duduk dekat sungai kecil dan juga jalan khusus untuk kereta bayi dan pengguna kursi roda. (Kominfo)

Pemerintah Kabupaten Kediri menggelar Tarian Panji Kolosal dan Prosesi Hari Jadi Kediri Ke-1213. Kegiatan ini digelar pada hari Minggu 26 Maret 2017 di depan Kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Kediri. Sebanyak 1213 penari terlibat dalam acara ini.

Turut hadir dalam acara ini Ketua DPRD Kabupaten Kediri, Kepala Perpustakaan Republik Indonesia, Kapolres Kediri, Dandim 0809, Kajari Ngasem Kediri, Kapolres Kediri Kota, Sekda Kediri,

Acara ini diawali dengan tari penyambutan “si kleting” dan aksi paduan suara dari ibu-ibu penggerak PKK desa Se Kabupaten Kediri. Setelah paduan suara selesai, dilanjutkan dengan penampilan tari panji kolosal 1213 penari yang terdiri dari anak-anak SD Se-Kabupaten Kediri dengan tajuk tari greget jaranan alit.

Usai tari kolosal adalah prosesi hari jadi Kediri ke 1213 tahun 2017 dan pembacaan prasati harinjing. Menarik dalam bagian ini adalah juga dilakukan serah terima alih media naskah panji dari Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia kepada Bupati Kediri.

Menutup sajian tari kolosal adalah pementasan 500 penari siswa SMP Se-Kabupaten Kediri. Dalam penampilannya, sajian aneka tari dibagi 3 kelompok besar. Yakni Kaprawiran Sang Panji, Panji Enom, Panji Gumelar.

Bupati Kediri, dr. Hj Haryanti Sutrisno dalam kesempatan ini mengapresiasi positif gelaran tari kolosal ini. Beliau berharap khasanah budaya panji menjadi lebih berkembang lagi dan menjadi ikon identitas kebanggaan bagi Kabupaten Kediri.

“Tentunya membutuhkan peran semua pihak di Kabupaten Kediri agar budaya panji menjadi kearifan lokal yang bisa menjadi kebanggan warga Kediri dan pada akhirnya bisa dinikmati wisatawan. Sehingga semangat patriotisme panji bisa menjadi tauladan dalam diri kita dalam membangun Kabupaten Kediri, Saiyeg Mbangun Kediri Makmur,” Terang Bupati Kediri. (Kominfo)

Cuaca mendung juga berkabut menyelimuti sirkuit Downhill yang ada dikawasan Wisata Besuki Desa Jugo Kecamatan Mojo, Minggu (26/3). Dengan kondisi alam sedikit tak bersahabat tersebut tidak menciutkan nyali para Riders untuk berlaga pada kejuaraan Downhill Open 2017 Bupati Kediri Cup.

Kejuaraan yang berlangsung selama 3 hari yaitu 24 Maret – 26 Maret 2017 terselenggara dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Kediri ke 1213.

Antusias para riders juga sangat luar biasa pada kejuaraan kali ini, tidak datang dari Kediri saja dari luar daerah bahkan luar negeri juga tampil menunjukan skill nya. Animo masyarakatpun juga luar biasa menyaksikan kejuaraan ini. Tidak henti-hentinya mereka bersorak-sorak memberikan semangat bagi para atlit yang sedang berlaga.

Wakil Bupati Kediri Drs. H. Masykuri, MM saat menyaksikan Final kejuaraan ini mengatakan Downhill ini kita lombakan ada 11 kelas dengan kriteria usia mulai dari 10 tahun hingga 45 tahun keatas.  Sirkuit ini terletak pada ketinggian 1300 Dpl pada starts dan 1000 Dpl pada finishnya, dengan panjang track mencapai 1300 meter.

Track Downhill yang ada di kawasan wisata Besuki ini merupakan track tingkat Nasional. Peserta kita terjauh ada yang dari NTB, Kalimantan Timur dan Cirebon dan ada yang dari luar negeri yaitu dari Ceko.

Kenapa kita melaksanakan olahraga downhill ini, karena olah raga ini termasuk olah raga ekstrem yang kita sediakan bagi anak-anak kita, yang menjadi cabang olah raga yang diperebutkan pada Porprov, PON dan Tingkat Nasional.

Sehingga saya berharap ada bibit atlit downhill dari Kabupaten Kediri yang unggul, saat ini kita sudah punya atlit downhill yang mampu menembus Tingkat Nasioanal yaitu Rendy dan Priyo.

Saya juga berharap pada Hari Jadi Kabupaten Kediri yang ke 1213 ini disamping mencari bibit-bibit atlit yang bagus juga memberikan ajang bagi anak-anak ini untuk turut serta pada olah raga ekstrem ini, karena harus memiliki skill yang bagus, fisik yang mumpuni dan kecerdasan.

Selain itu pada sambutannya juga ditambahkan, Pemerintah Kabupaten Kediri sangat mendukung adanya kegiatan olahraga downhill. Dengan adanya event besar dikawasan wisata perekonomian masyarakat semakin meningkat, tempat wisatanya juga semakin terkenal. Kata Masykuri

Ketua panitia Wawan Krisbianto mengatakan track downhill ini memiliki elevasi lintasan 300m dengan panjang 1.300 m. peserta mencapai 180 atlit. 12 Kota/Kabupaten di Jjawa Timur juga diikuti 8 atlit Nasional, hari ini juga diadakan seleksi untuk Seagames. Pada kejuaraan ini kita ambil juara 1-5 dengan waktu tercepat mencapai finish. Dari 11 kelas yang diperlombakan ada 3 kelas yang paling bergengsi untuk diperebutkan para riders.

Hadiah yang kami sediakan juga sangat menarik, ada medali, piagam dan uang pembinaan. Untuk kedepannya ada lintasan-lintasan yang akan kita perbaiki dengan tujuan agar bisa mencapai persyaratan untuk menjadi kejuaraan dunia dan jika memenuhi persyaratan track ini akan di jadikan sebagai tempat kejuaraan Asia Pasifik 2018.

Keunggulan dari track ini adalah track ini dikenal sebagai treck pendek dengan penuh technical, tetapi para riders harus memiliki technik yang bagus dalam bersepeda. Memiliki rintangan yang paling sulit yaitu memiliki 1 gap jump sepanjang 4 meter, ada juga drop panggung setinggi  2,5 meter, kemudian ada 1 turunan yang cukup curam, hambatan dari akar-akar pepohonan dan bebatuan. Terang Wawan.

Riders asal Ceko Matej Charvat yang ikut dalam perlombaan kali ini mengatakan saya pikir track yang ada di Kediri ini sangat bagus dan menyenangkan. Ini sangat cocok untuk downhill dengan kondisi lintasan yang sangat gila rintangannya. Saya mengucapkan selamat hari Jadi Kabupaten Kediri ke 1213. Kata Matej dalam Bahasa Inggris.

Khiful Mukib sang jawara mengungkapkan bahwa track nya sangat seru sekali, walaupun sangat licit habis diguyur hujan ini yang membuat saya semakin bersemangat menaklukannya. Alhamdulillah hari ini saya memperoleh catatan waktu tercepat pada kelas paling bergengsi. Katanya dengan bangga (Kominfo)

Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Kediri menggelar Rapat Koordinasi dan Pengarahan Tim Saber Pungli (Sapu Bersih Pungutan Liar) Kabupaten Kediri, terkait dengan Pemungutan Pajak dan Retribusi Daerah. Rapat Koordinasi dan Pengarahan Tim Saber Pungli tersebut digelar di Pendopo Kabupaten Kediri pada hari Senin 27 Maret 2017.

Sebanyak 258 tamu undangan hadir, terdiri dari unsur UPT Bapenda, petugas pungut pasar, seluruh kasir dan pembantu kasir kecamatan se-Kabupaten Kediri, serta PNS dan Non PNS yang ada di lingkup Bapenda.

Plt. Kepala Bapenda Syaifudin Zuchri, S.Sos. menyampaikan bahwa kegiatan ini dilatarbekalangi keinginan untuk menyelenggarakan pelayanan publik yang baik dan transparan. Selain itu, melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman para petugas pemungut pajak dan retribusi daerah tentang apa itu pungli, dan agar mereka tidak melakukan tindakan-tindakan yang tidak terpuji dalam kegiatan pemungutan pajak.

“Pengarahan ini kita lakukan untuk meningkatkan disiplin dan kepatuhan pegawai, utamanya terkait pemungutan pajak dan retribusi. Semoga kedepan kinerja kita lebih baik dan taat terhadap peraturan yang ada,” kata Syaifudin Zuchri.

Di kesempatan yang sama, Inspektur Kabupaten Kediri Drs. Sutrisno, MM. mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini. Menurutnya, para petugas pungut harus benar-benar memahami aturan dan pedoman dalam melaksanakan tugasnya. “Pengarahan ini merupakan wujud salah satu fungsi Saber Pungli, yaitu pencegahan. Saber Pungli tidak hanya penindakan atau OTT tapi juga diawali dengan pencegahan. Dengan pembinaan seperti ini, diharapkan rekan-rekan dapat melaksanakan tugas dengan lancar dan sesuai aturan,” terangnya.

Acara pengarahan yang dimulai pukul 19:00 WIB tersebut menghadirkan narasumber dari Kejaksaan Kabupaten Kediri, Polres Kediri dan Polres Kediri Kota. Selain mendapatkan pengetahuan tentang segala sesuatu tentang pungli, para peserta juga menandatangani pakta integritas, sebagai janji bahwa mereka akan melakukan tugas dengan benar, sesuai nurani dan aturan yang berlaku. (Kominfo)

Pawai dan pembakaran Ogoh-ogoh di Desa Jambu Kecamatan Kayen Kidul berlangsung Sakral namun sangat meriah, Senin (27/3). Ribuan Warga dari berbagai Agama tumpah ruah membaur menjadi satu memenuhi jalanan Dusun Sumberjo sebagai tempat upacara pembakaran Ogoh-Ogoh tersebut.

 

Upacara Ogoh-Ogoh ini termasuk rangkaian acara memperingati Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1939 bagi Umat Hindu. Sebelum dibakar pada malam ini tadi ogoh-ogoh tersebut mengikuti acara di Tugu Garuda Pare, kemudian malamnya sebelum dibakar ogoh-ogoh tersebut diarak terlebih dahulu mengelilingi Desa Jambu.

Ketua PHDI ( Persatuan Hindu Dharma Indonesia) Desa Jambu Kecamatan Kayen Kidul Bapak Narjid mengatakan Bahwa pelaksanaan Pawai ogoh-ogoh mengelilingi kampung betul-betul sangat meriah karena banyak Umat Hindu dari luar desa yang turut serta dalam upacara ini.

Ogoh-Ogoh adalah boneka raksasa yang diarak keliling Desa pada saat menjelang malam sebelum Hari Raya Ngepi (Pengrupukan) yang diiringi dengan gamelan Bali dan di Desa Jambu di campur dengan gamelan Jawa dan Jaranan, setelah itu bentuk patung raksasa simbul Bhuto Khala dimusnahkan dengan cara dibakar, yang lebih uniknya kita membakar menggunakan panah dari jarak sekitar 10 M.

Umat-umat agama lain juga banyak membantu terselanggaranya upacara ogoh-ogoh ini. Sebagai bukti bahwa warga Desa Jambu sangat menjunjung tinggi toleransi antar umat Bergama. Saya berterimakasih kepada seluruh pihak yang telah ikut campur membantu untuk suksesanya kegiatan ini. Terang Narjid.

Kepala Desa Jambu Agus Joko Susilo pada kesempatan tersebut mengatakan kegiatan ini merupakan kebudayaan dan tradisi bagi umat Hindu sebelum melaksanakan Hari Raya Nyepi. Acara seperti ini rutin kami adakan setiap tahun untuk menghormati umat Agama Hindu yang ada di Desa Jambu.

Antusias yang tinggi dari masyarakat pun menjadikan acara ini dari tahun ketahun semakin meriah. kerukuan antar umat beragama di Desa Jambu terjalin sangat baik sekali. Kita lihat saja sekarang pada upacara ini, tidak ada sekat sedikit pun yang memisahkan antara satu dengan yang lain, semuanya adalah saudara. saya berharap warga Kabupaten Kediri khususnya Desa Jambu tetap menjaga kerukunan antar umat beragam.

Dilain sisi upacara ogoh-ogoh ini juga mampu menarik para wisatawan untuk datang ke Desa Jambu. Dengan banyaknya orang yang datang pastinya juga mendatangkan rejeki bagi para pedagang yang memanfaatkan momen berharga ini. tidak itu saja Karang Taruna Desa Jambu yang membuka lapak makanan juga laris manis kebanjiran rejeki. dari situlah roda perekonomian warga Desa Jambu juga meningkat. Terangnya

Saya berharap kegiatan seperti ini akan terus berkembang dari tahun ketahun, agar nilai budaya yang ada akan terus terjaga kelestariannya dan akan terus ada hingga nanti anak cucu kita. Harap Agus.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Kediri Drs. Eko Setiyono, M.Si mengatakan Pemerintah Kabupaten Kediri sangat mendukung dan mengapresiasi tinggi kegiatan ogoh-ogoh ini untuk menjadikan kegiatan ini sebagai event pariwisata nantinya. budaya umat hindu di Kabupaten Kediri tetap lestari.

Ini adalah sebuah gambaran yang baik tentang  Bhineka Tunggal Ika juga Pancasila, bahwa disini tercermin kerukunan antar umat beragama dengan sangat bagus. Semua agama yang ada disini hidup dengan berdampingan tanpa membeda bedakan satu dengan yang lain. Bisa kita jadikan contoh serta pembelajaran bagi anak-anak kita akan pentingnya kerukunan antar umat beragam. Kata Eko Setiyono.

Pemerhati budaya Ari Hakim sekaligus juga sebagai ketua FKB (Forum Kampung Bahasa) Pare mengatakan Dusun Sumberjo Desa Jambu bisa mejadikan inspirasi dan menjadi desa kebangsaan bahwa kita ini adalah Indonesia. Kita harus bangga bahwa tradisi-tradisi seperti ini akan bertahan sampai kapan pun. Semoga dengan acara ini kita bisa sadar bahwa Indonesia adalah bangsa yang menjunjung tinggi Bineka Tunggal Ika. Terang Ari penuh semangat (Kominfo, LKS, YRPD, WK)

Pepatah ini sering diucapkan orang… wwooowwww…. Laris manis seperti kacang goreng. !! Seperti itulah untuk pengusaha Muda Genetri asal dari Besuki dengan galeri genetri di Kawasan Wisata Air Terjun Irenggolo Desa Jugo Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri.

Dia biasa dipanggil Dadang, dengan usia yang masih muda, mampu mengolah genetri menjadi aneka macam Cindra mata seperti gantungan kunci, Pernik-pernik mainan, gelang, kalung bahkan juga tasbeh. Selain itu genetri juga memiliki berbagai macam khasiat.

Ternyata Genetri memiliki komposisi fisika seperti memiliki nilai spesifik gravitasi sebesar 1,2 dengan PH 4,48 dari (riset Institute Teknologi India),  daya elektromagnetik sebesar 10.000 gauss pada keseimbangan Faraday, hasil konduksi electron alkalin, gara-gata inilah genetri dipercaya mengontrol tekanan darah, stress, serta berbagai penyakit.

Genetri juga dipercaya menyembuhkan epilepsy, asma, hipertensi, radang sendi dan penyakit hati. Ia berguna saat dikalungkan di leher ataupun diminum air rebusannya.

Wakil Bupati Kediri  H. Drs. Masykuri. MM saat berada di Lokasi Wisata Besuki, Selasa (28/3) sangat tertarik sekali dengan genetri buatan Dadang, sambal guyonan dan mencoba praktek wiritan tidak taunya sangat cocok untuk refleksi di jari-jari tangan saat wiritan.

“Kalau bisa saya dibuatkan yang panjang yaaa isi 99 butir genetri”, kenapa tidak mencoba untuk membuat seduhan atau minuman dari genetri, karena genetri banyak sekali khasiatnya untuk kesehatan tubuh kita, Katanya.

Harapan kedepannya semoga genetgri juga bisa sebagai icon khususnya di wilayah Besuki yang identic dengan wisata Air Terjun Irenggolo dan Dolo, juga warga sekitar kebagian rejeki dengan maraknya genetri di masyarakat, bisa untuk menambah penghasilan, karena pohon genetri juga berada di kawasan wisata ini. Terang Masykuri.

Dadang pengusaha muda genetri merasa senang atas wejangan dari Pak Wabub Kediri, ini bisa menambah koleksi galeri kami, disamping pernak-pernik asesoris juga kami akam buat minuman dari genetri, katanya sambal membuatkan pesanan tasbeh milik Pak Wabub.

Untuk harga tidak usah kuatir masih terjangkau, mulai dari Rp.10.000 ada juga yang Rp. 15.000 untuk gelang, sedangkan untuk kalung harga berkisar 25 ribu samaiu 50 ribu juga sama dengan harga Tasbih. Hhhmmmm Pak Wabub aja pake genetri, giliran anda kapan pake Genetri ???? (Kominfo, YRPD, WK)

Bila ingin pesan Genetri silahkan Hubungi

Dadang HP dan WA No. 0857-4921-9664

Instagram (Ig) @dadanggenetribesuki